JAKARTA, KOMPAS.com- Repsol Honda merupakan salah satu tim paling sukses di MotoGP dengan raihan 180 kemenangan dan 447 podium di kelas premier.
Dari daftar panjang tersebut ada dua motor yang bisa disebut legendaris di lintasan. Motor yang mengharumkan Honda, yaitu Honda NSR500 dan RC213V.
NSR500 dipakai waktu zaman Grand Prix 500 (GP500). Motor ini berhasil membawa Honda lima kali juara dunia, empat bersama Mick Doohan dan satu bersama Alex Criville.
Baca juga: Ulik Perbedaan Honda CRF250 Rally yang Baru Meluncur
Adapun di periode MotoGP modern tepatnya pada 2012, Honda menghadirkan RC213V. Motor yang sejauh ini membawa Marc Marquez enam kali juara dunia MotoGP.
Tak disangkal bahwa NSR500 dan RC213V merupakan motornya para juara. Mengutip Box Repsol, berikut perbedaan kedua motor tersebut.
1. Mesin
Perbedaan paling utama ialah mesinnya. Jantung pacu NSR500 berkapasitas 499cc, 2-tak, 4-silinder dengan konfigurasi V 112 derajat.
Pada 1995 mesin ini bisa dipacu lebih dari 12.000 rpm dan menghasilkan 190 tk. Suplai perbandingan udara dan bensin diatur pakai karburator 39 mm.
Di sisi lain, mesin RC213V berkapasitas 1.000cc, 4-tak, 4-silinder berkonfigurasi V 90 derajat.
Mesin mampu dipacu lebih dari 17.000 rpm dan bisa menghasilkan lebih dari 250 tk. Suplai bahan bakar sudah pakai injeksi.
Sistem elektroniknya sangat canggih, dan bersama dengan sistem katup pneumatik memungkinkan tiap tetes bahan bakar lebih efisien.
2. Girboks
Girboks NSR500 dan RC213V memiliki jumlah rasio yang sama, tetapi pengoperasiannya berbeda.
NSR500 memakai girboks konvensional yang kemudian digabungkan dengan sistem 'quickshifter.' Menaikkan gigi bisa tanpa melepas gas atau menggunakan kopling, tapi tidak bisa saat menurunkan gigi.
RC213V menggunakan seamless gearbox. Pada RC213V pebalap bisa memindahkan gigi naik turun tanpa kopling dan tanpa melepaskan akselerator.