JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap pelek bisa saja mengalami kerusakan, baik itu pelek orisinal bawaan mobil atau pelek aftermarket. Apalagi, di kondisi jalanan seperti di Indonesia, yang banyak mengalami kerusakan.
Jika pelek mobil sudah mengalami kerusakan, tidak akan bisa kembali seperti semula. Meskipun diperbaiki, biasanya kekuatannya tidak akan seperti semula.
Baca juga: Tips Mencuci Pelek Mobil, Cukup Sediakan Air Bersih
Aldhy Rais, Community Manager HSR Wheel, mengatakan, pelek yang sudah diperbaiki karena ulah musuh kemungkinan besar tidak lagi imbang (balance). Kondisi ini akan ketahuan saat pelek mulai di-treatment balancing.
Menurut Aldhy, ada empat faktor yang bisa membuat pelek mobil mengalami kerusakan, mulai dari lecet, peang, retak, hingga pecah.
1. Lubang
Lubang bisa dikatakan sebagai musuh terbesar pelek mobil. Di jalanan yang biasa dilewati truk dan bus, biasanya lubang di jalan ini cukup mudah ditemui. Bahkan, lubang di jalan tol pun juga ada.
“Mau harga peleknya Rp 4 juta atau Rp 100 juta, kalau pelek sering menghantam lubang tetap akan rusak juga,” ujar Aldhy saat ditemui Kompas.com, beberapa waktu lalu.
2. Gundukan
Tak jauh berbeda dengan lubang, jika gundukan dihajar atau dilewati dengan kecepatan tinggi juga dapat merusak pelek mobil. Pada beberapa ruas sering ditemukan sisa-sisa semen dari perbaikan jalan atau jalan retak yang menyembul ke atas. Benturan keras kemungkinan terjadi saat menerjangnya.
3. Pembatas Jalan atau Trotoar
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan