Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Remehkan Mengemudi Saat Hujan, Bisa Aquaplaning

Kompas.com - 25/01/2021, 09:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Akun Instagram Dashcam Owners Indonesia belum lama ini mengunggah sebuah video mobil yang kehilangan kendali saat kondisi hujan. Mobil tersebut pun akhirnya berhenti setelah menabrak pagar rumah.

Melihat kejadian ini, terjadinya aquaplaning bisa di mana saja, tidak hanya di jalan tol yang selama ini sering terjadi. Ketika sudah mengalami aquaplaning, mobil hilang kendali dan hanya bisa pasrah kemana mobil mengarah.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, mobil yang bergerak di jalan tol atau jalan raya, pasti berkali-kali mengalami aquaplaning, hanya saja masih terukur dan bisa dikendalikan.

Baca juga: Ganteng, All New Corolla 1997 AE111 Berdarah JDM

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dash Cam Owners Indonesia (@dashcam_owners_indonesia)

 

“Kadang pengemudi tidak peka sehingga sering meremehkan sampai benar-benar terjebak aquaplaning dan berujung kecelakaan,” ucap Sony kepada Kompas.com, Minggu (24/1/2021).

Sony menjelaskan, aquaplaning terjadi karena ada genangan air, ban mulai botak, tekanan udara ban kurang dan mobil over speed. Untuk menghindari aquaplaning, segera kurangi kecepatan kendaraannya.

“Jangan pernah berfikir bahwa kita jago, bisa mengendalikan mobil saat aquaplaning. Orang yang sudah terlatih pun kemungkinan selamat dari aquaplaning sangat kecil,” kata Sony.

Baca juga: 5 Langkah Mengetahui Berapa Biaya Pajak Kendaraan Bermotor

Sony juga mengatakan, pengemudi yang mengalami aquaplaning adalah orang yang merasa bisa mengendalikan mobilnya sehingga melanggar prinsip-prinsip mengemudi saat hujan. Prinsip tersebut yaitu mengurangi kecepatan, jaga jarak, dan bersiap mengantisipasi selip.

“Pengemudi yang merasa jago selalu mengandalkan reaktifnya, enggak paham bahaya aquaplaning itu besar. Kalau ban sudah selip, pengemudi enggak bisa berbuat apa-apa,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau