Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolehkah Mencampur Udara pada Ban dengan Nitrogen?

Kompas.com - 06/12/2020, 16:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mencampur udara biasa dengan nitrogen pada ban kendaraan bermotor masih jadi polemik tersendiri sehingga tak sedikit yang membuat pemilik atau pengendara mobil bingung.

Ada yang beranggapan, prilaku ini bisa berdampak buruk pada kinerja ban khususnya dalam jangka panjang. Tapi ada pula yang menilainya biasa saja.

Lantas, anggapan mana yang benar? Dijelaskan On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal, ternyata tidak ada yang perlu dikhawatirkan mencampur udara biasa dengan nitrogen.

Baca juga: Mobil Mandi Hujan, Jangan Lupa Langsung Dicuci

Ilustrasi ban mobilDok. Shutterstock Ilustrasi ban mobil

“Tidak masalah dicampur, boleh saja. Karena intinya sama-sama untuk tekanan udara. Efek buruknya saat dicampur hanya kandungan nitrogen murninya akan berkurang, itu saja tidak sampai merusak,” ujar Zulpata saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.

Ia mengatakan bahwa udara bebas yang ada di sekeliling kita dan kita hirup hampir 90 persen adalah nitrogen. Tapi bila ditanya soal kualitas, nitrogen memang lebih baik dibandingkan udara biasa.

Salah satunya, kestabilan suhu udara saat berkendara perjalanan jarak jauh yang lebih baik daripada udara biasa. Lalu, nitrogen juga membuat udara dalam ban lebih tahan lama.

Baca juga: Ditolak Pelaku Industri, Kemenhub Pastikan Zero ODOL Berlaku 2023

Seorang petugas outlet pengisian ban dengan nitrogen di salah satu SPBU Pertamina di Jalan Margonda, Depok sedang melayani pelanggan pada Kamis (8/2/2018).Kompas.com/Alsadad Rudi Seorang petugas outlet pengisian ban dengan nitrogen di salah satu SPBU Pertamina di Jalan Margonda, Depok sedang melayani pelanggan pada Kamis (8/2/2018).

“Peningkatan suhu pada nitrogen lebih lambat dari udara biasa, jadi tidak cepat panas saat melakukan perjalanan jauh," ucap Zulpata.

"Selain itu, bila mobil disimpan terlalu lama, kandungan udara pada ban yang menggunakan nitrogen akan lebih sedikit berkurangnya dibandingkan mengisi ban dengan udara biasa,” lanjut dia.

Lebih lanjut, Zulpata menjelaskan bila nitrogen memiliki butiran udara yang lebih besar dari udara biasa. Sebab itu, pengurangan melalui permukaan karet akan lebih sulit dibandingkan udara biasa, yang membuat tekanan udara pada roda lebih stabil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau