Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Jika Premium Dihapus, Amankah Mobil Lawas Minum BBM Oktan Tinggi?

Kompas.com - 15/11/2020, 09:41 WIB
Penulis Ari Purnomo
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana menghilangkan bahan bakar jenis minyak (BBM) jenis premium mulai 2021.

Sebagai tahap awal, ada tiga wilayah yang tidak akan lagi mendapatkan pasokan BBM jenis premium yakni di Jawa, Madura dan Bali.

Sementara untuk wilayah lainnya di Indonesia akan dilakukan penghapusan BBM secara berkala.

Jika nantinya premium benar-benar dihilangkan tentunya kendaraan yang biasanya menggunakan BBM jenis tersebut terutama kendaraan lawas otomatis harus berganti dengan yang lainnya, misalkan pertalite atau pun pertamax.

Baca juga: Jika SIM Hilang, Pemilik Harus Bikin Baru Lagi?

Lalu amankan kendaraan yang biasa menggunakan premium lantas berganti dengan jenis lain yang memiliki nilai oktan yang tentunya lebih tinggi?

Seorang petugas sedang mengisi bahan bakar jenis Pertamax di SPBU  34-16102 di Jalan Raya Pajajaran, Bogor Utara, Kota Bogor, Rabu (10/10/2018).KOMPAS.com/RAMDHAN TRIYADI BEMPAH Seorang petugas sedang mengisi bahan bakar jenis Pertamax di SPBU 34-16102 di Jalan Raya Pajajaran, Bogor Utara, Kota Bogor, Rabu (10/10/2018).

Mengingat penggunaan bahan bakar ini juga harus menyesuaikan dengan kompresi dari masing-masing kendaraan.

Menanggapi hal itu, Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), mengatakan, penggunaan bahan bakar yang bagus adalah yang sesuai dengan rasio kompresinya.

Setiap tipe kendaraan tentunya sudah disesuaikan dengan jenis bahan bakar yang akan digunakan nantinya.

“Misalnya kendaraan dengan rasio kompresi 1:10 ke atas paling efektif memakai bbm RON di atas 90,” kata Bambang kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: Catat, Ini Daftar 17 Provinsi yang Bebaskan Denda Pajak Kendaraan

Tetapi, jika mobil lawas dengan kompresi rendah dipaksa menggunakan bensin beroktan tinggi jelas akan berdampak di sektor mesin.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke