Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/10/2020, 19:21 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Orang yang gemar bepergian ke luar kota dengan kendaraan pribadi biasanya memilih memulai perjalanannya di malam hari. Mereka menilai, lebih santai dan bebas dari macet.

Padahal mengemudi di malam hari banyak bahayanya, suasana jalan yang sepi, kemudian suhu udara yang lebih dingin, bisa membuat pengemudi terlena dan menurunkan kewaspadaannya. Sehingga jika kewaspadaan menurun, malah bisa menyebabkan kecelakaan.

Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, sebisa mungkin kalau mau bepergian ke luar kota di malam hari, lebih baik dihindari bahkan ditiadakan.

Baca juga: Hadir Varian Terbatas, Ini Rincian Harga Mitsubishi Xpander per Oktober 2020

Tim Merapah Trans Jawa 3 Kompas.com melintas di tol Kertosono-Mojokerto pada malam hari.Kompas.com/Alsadad Rudi Tim Merapah Trans Jawa 3 Kompas.com melintas di tol Kertosono-Mojokerto pada malam hari.

“Seterang-terangnya lampu mobil atau penerangan jalan, jauh lebih terang di siang hari. Kemampuan visibilitas kita pada malam hari akan menurun,” ucap Jusri kepada Kompas.com, Rabu (21/10/2020).

Kemudian ada persepsi kalau ke luar kota di malam hari, jalan akan sepi. Persepsi ini akan membuat orang nyaman sehingga kewaspadaannya menurun. Selain itu jam biologis manusia di malam hari yaitu untuk beristirahat.

“Kualitas oksigen di malam hari juga menurun ditambah kecepatan konstan dan jalanan sepi, maka akan muncul yang namanya monoton. Akibatnya orang mudah mengantuk dan lengah sehingga peluang kecelakaan lebih besar,” kata Jusri.

Baca juga: Masih Ada 3 Shogun FI NR NOS di Diler Suzuki Depok

Sorot cahaya lampu depan BMW X3 difoto dari sunroof. BMW X3 adalah kendaraan operasional tim Merapah Trans-Jawa 2017 Kompas.com dan Otomania.com(GARRY ANDREW LOTULUNG/Kompas.Com) Sorot cahaya lampu depan BMW X3 difoto dari sunroof. BMW X3 adalah kendaraan operasional tim Merapah Trans-Jawa 2017 Kompas.com dan Otomania.com

Jusri menegaskan, peluang orang melakukan kesalahan saat perjalanan ke luar kota saat malam hari sangat tinggi.

Mulai faktor jam biologis tubuh manusia, visibilitas menurun, paradigma jalan lebih sepi, cuaca yang sejuk, ini membuat defisiensi performa mengemudi.

“Defisiensi performa dari pengemudi yang berkolerasi linear dengan peluang kesalahan yang dilakukan pengemudi,” kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com