Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Harus Dilakukan Penumpang jika Naik Bus yang Ugal-ugalan?

Kompas.com - 24/08/2020, 20:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Baru saja terjadi kecelakaan di Tol Cipali yang disebabkan bus Widia menabrak truk yang sedang diam di bahu jalan. Dari kecelakaan tersebut, terdapat empat orang tewas dan 11 lainnya mengalami luka-luka.

Penumpang yang tidak bersalah tentunya dirugikan dengan adanya kecelakaan ini. Pengemudi juga seharusnya sadar akan keselamatan penumpang, dirinya sendiri, kendaraannya, dan pengguna jalan lain sehingga menyetir dengan aman.

Lalu, apa yang bisa dilakukan penumpang jika telanjur menaiki bus dengan perilaku pengemudi yang ugal-ugalan, bahkan membahayakan?

Baca juga: Kenapa Pebalap MotoGP Menurunkan Kakinya Saat Akan Menikung?

Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, penumpang bisa melakukan protes jika melihat perilaku pengemudi bus yang tidak aman.

“Penumpang langsung protes, lalu minta bus untuk berhenti, kemudian digebuk pengemudinya. Karena itu menyangkut keselamatan mereka, jangan dibiarkan,” ucap Jusri kepada Kompas.com, Senin (24/8/2020).

Namun, masalahnya ada dua, karena penumpang tidak tahu dan tidak berani untuk melakukan protes. Sedangkan kalau di luar negeri, misalnya Australia, sudah ada sosialisasi bagaimana harus bersikap ketika menemukan perilaku pengemudi yang tidak benar.

Baca juga: Hasil MotoGP Styria, Drama Tikungan Terakhir Miguel Oliveira Juara

“Jadi pemerintah, media, dan lembaga konsumen di sana selalu menginformasikan tentang bus-bus yang direkomendasikan berdasarkan performa keselamatan mereka,” kata Jusri.

Jusri mengatakan, apa yang bisa dilakukan oleh penumpang yaitu merekam tindakan berbahaya yang dilakukan pengemudi. Kemudian pengemudi diberi tahu, walaupun bisa menyebabkan konflik, pilihan terakhir yaitu minta berhenti dan turun dari bus.

“Dengan bukti-bukti tadi sudah cukup untuk membuat tindakan hukum dilakukan, masa mau pilihan hidup kita ada pada pengemudi yang berbahaya,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
harus ada no khusus gawat darurat yg bisa diakses tanpa pulsa penelpon. sifatnya bisa nasional lalu informasi didistribusikan pada aparat terdekat dengan lokasi busa yg sedang ugal ugalan.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Iran Bantah Terlibat dalam Kebijakan Houthi
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau