Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/08/2020, 09:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.comBan mobil merupakan komponen yang penting pada kendaraan. Selain itu, ban juga harus dirawat walaupun mobil jarang digunakan. Sering terjadi, ban yang sudah lama usianya, tetap digunakan karena alurnya yang masih dalam.

Lalu apakah ban yang usianya sudah tua seperti di atas lima tahun rawan untuk meledak?

Bambang Widjanarko, Tire and Rim Consultant dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, mengatakan, ban yang sudah tua bisa dilihat dari fisiknya yang memiliki guratan-guratan.

Baca juga: Banyak yang Masih Bingung, Ini Perbedaan Honda Brio Satya dan RS

Ban mobil GetasKompas.com/Fathan Radityasani Ban mobil Getas

“Terlihat adanya guratan-guratan di telapak ban, berarti karetnya sudah lapuk. Kalau digunakan di dalam kota sih aman, namun kalau di buat jalan tol, rawan meledak,” ucap Bambang kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Kalau di perkotaan kan kondisinya tidak berkecepatan, cenderung sering berhenti. Namun kalau digunakan di jalan tol, kondisi karet yang sudah getas, khawatir bisa membuat ban meledak.

On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk., Zulpata Zainal mengatakan, sebenarnya aman-aman saja menggunakan ban yang sudah berumur, namun ada syarat yang harus diperhatikan.

Baca juga: Marquez Absen Tiga Bulan, Honda Pasrah

“Pertama kedalaman kembang ban masih tinggi, enggak ada kerusakan apa-apa. Perawatannya juga harus dijaga, kalau mau efisien dan selamat dalam pemakaian ban,” kata Zulpata kepada Kompas.com.

Kebiasaan yang perlu dibuat oleh pemilik ban yaitu teratur mengecek tekanan udara ban. Kemudian cek juga kerusakan yang ada di ban, misalnya sobek, tertusuk benda tajam, kalau bocor, segera tambal dengan tambalan yang benar.

“Perawatan seperti teratur memberi silikon khusus untuk ban juga bisa dilakukan. Hindari parkir dalam waktu yang lama di tempat yang lembab maupun panas terik,” kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com