JAKARTA, KOMPAS.com - Marc Marquez mendukung adanya penerapan aturan baru yang memungkinkan pebalap yang cedera untuk menguji motornya sebelum kembali balapan secara resmi.
Namun, pebalap tim pabrikan Ducati itu tidak ingin aturan tersebut diterapkan saat ini.
Baca juga: Beli Mobil Bekas, Jangan Lupa Siapkan Dana Perbaikan Awal
Usulan ini muncul setelah kecelakaan yang dialami oleh Juara Dunia MotoGP 2024, Jorge Martin, sebelum seri perdana MotoGP 2025 dimulai. Martin mengalami cedera patah tangan dan absen pada dua balapan pertama musim ini.
Sebelum MotoGP Argentina akhir pekan lalu, Aprilia mengajukan permintaan khusus untuk memungkinkan Martin menguji motor Aprilia RS-GP sebelum kembali balapan setelah cedera.
Marquez, yang banyak belajar dari kecelakaannya pada 2020 lalu, setuju bahwa perubahan aturan ini bisa menjadi langkah yang baik.
“Saat ini, aturan ini tidak ada dalam regulasi, dan keputusan ada di tangan tim,” kata Marquez, juara MotoGP enam kali, dilansir dari Motorsport.com, Rabu (19/3/2025).
Baca juga: Puncak Arus Mudik Lebaran Diprediksi Mulai 27 dan 28 Maret 2025
“Saat saya kembali dari cedera, aturan ini tidak ada. Mungkin kita bisa mempertimbangkan untuk memungkinkan tes bagi seseorang yang sudah absen selama dua bulan. Tapi hanya untuk satu hari, dua hari terlalu banyak,” ujarnya.
Manajer tim Aprilia, Paulo Bonora, menjelaskan bahwa ide tersebut adalah agar Martin menguji motornya selama dua atau tiga hari sebelum menuju MotoGP Qatar.
Alasan utamanya adalah selama masa cedera, Martin jarang berlatih, dan jika langsung turun balapan dikhawatirkan tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
Marquez setuju dengan usulan Aprilia karena hal ini tidak hanya membantu mengasah insting balap, tetapi juga agar pebalap tahu apakah sudah benar-benar pulih dan siap untuk kembali berlomba.
Baca juga: Viral Video Patwal Diduga Pukul Mobil Saat Sedang Lakukan Pengawalan
“Bagi seorang pebalap, penting untuk mengetahui apakah mereka fit untuk mengendarai motor MotoGP, tetapi perbedaan antara satu hari dan dua hari hampir tidak signifikan saat masih cedera,” katanya.
“Untuk mendapatkan kembali kecepatan balap, Anda memerlukan lebih banyak waktu di trek,” ungkapnya.
Pendapat Marquez sejalan dengan bos Ducati, Davide Tardozzi, yang juga percaya bahwa perubahan aturan ini akan baik, namun tidak untuk 2025.
Baca juga: Bus Karyawan AMMN, Pakai Bodi Jetbus 5 HDD dan Sasis Scania K360CB
“Kami menghadapi masalah yang sama dengan Enea (Bastianini pada 2023), tetapi tidak ada yang memberi kami kesempatan untuk membiarkannya tes,” kata Tardozzi akhir pekan lalu.
“Saya rasa itu bisa menjadi ide bagus untuk masa depan. Ada peluang bagus untuk mengubah aturan untuk tahun depan,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.