JAKARTA, KOMPAS.com - Aki mobil menjadi komponen penting yang tak bisa dianggap remeh. Karena itu, penting untuk melakukan pengecekan berkala untuk memastikan fungsinya tetap optimal.
Karena bila tidak, pemilik mobil akan dibuat repot saat tiba-tiba perangkat penyimpan energi listrik ini bermasalah di tengah jalan. Apalagi saat mudik Lebaran.
Perlu diketahui, aki menjadi salah satu komponen pada kendaraan yang memiliki masa pakai. Artinya, ada waktu di mana performa akumulator ini melemah dan harus diganti dengan yang baru.
Bagi pemilik mobil, wajib mengetahui waktu tepat mengganti aki. Hal ini bisa dilakukan dengan mengenali gejala kerusakannya.
Baca juga: Waspada Puncak Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025, Hindari Waktu-waktu Ini
Menurut Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM), biasanya akan ada tanda yang jadi ciri ketika aki sudah mulai melemah dan waktunya diganti. Paling umum mobil susah untuk dihidupkan.
"Saat mobil pertama kali dinyalakan, mesin tak langsung hidup. Harus dicoba sampai beberapa kali sampai mesin bisa menyala," katanya beberapa waktu lalu kepada Kompas.com.
Menurut Didi, kondisi tersebut biasanya akan terjadi secara berulang. Ketika mobil akan dihidupkan pada pagi hari, starter masih terasa lemah.
Baca juga: Mudik Nyaman Pakai Mobil Pribadi, Jangan Abaikan Kondisi Ban Serep
Bila sudah demikian, ada baiknya pemilik mobil tidak menunda untuk melakukan pengecekan ke bengkel resmi, dan mengganti dengan yang baru bila memang dibutuhkan.
Ciri berikutnya bisa dilihat dari kondisi sorot lampu utama mobil. Bila pancaran cahaya yang dikeluarkan tak seperti biasanya, atau kurang terang, bisa jadi indikasi aki mulai soak.
Sebelumnya, Suparna, Kepala Bengkel Auto2000 Pramuka juga menjelaskan, indikasi aki yang sudah mulai rusak biasanya saat mobil distarter akan terdengar bunyi tek-tek.
Baca juga: Ganti Oli Mobil Sebelum atau Sesudah Mudik? Ini Pertimbangannya
"Bunyi tersebut bisa menjadi pertanda bahwa akumulator tidak mampu menjalankan dinamo dengan lancar sehingga mesin tidak mau hidup," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.