JAKARTA, KOMPAS.com – Coolant radiator memiliki peran krusial dalam menjaga suhu mesin agar tetap stabil dan mencegah overheat.
Namun, seiring waktu, kualitas coolant dapat menurun akibat paparan panas dan kontaminasi.
Lantas, berapa lama idealnya coolant radiator harus diganti?
Baca juga: Komunitas Motor Italia Ikut Berbagi di Bulan Ramadhan
Menurut Fendy, Direktur PT Autokooling Jaya Nusantara, setiap mobil memiliki rekomendasi jadwal penggantian coolant yang berbeda, tergantung pada jenis coolant yang digunakan serta kondisi pemakaian kendaraan.
"Umumnya, coolant sebaiknya diganti setiap 40.000 Km atau dua tahun sekali, tergantung mana yang lebih dulu tercapai. Namun, kalau mobil sering digunakan dalam kondisi ekstrem, seperti jalan macet atau cuaca panas, penggantian bisa lebih cepat," kata Fendy kepada Kompas.com, Selasa (18/3/2025).
Fendy menjelaskan bahwa coolant yang sudah melewati masa pakainya dapat mengalami degradasi, kehilangan sifat anti-karat, serta menimbulkan endapan yang bisa menyumbat saluran pendingin.
"Jika coolant tidak diganti tepat waktu, risiko overheating meningkat, dan komponen seperti water pump atau radiator bisa mengalami korosi lebih cepat," ujarnya.
Pemilik kendaraan disarankan rutin mengecek kondisi coolant melalui reservoir radiator.
Baca juga: Alex Marquez Konsisten Naik Podium, Peringkat Kedua di Klasemen
Jika warna coolant mulai berubah menjadi keruh atau muncul endapan, itu bisa menjadi tanda bahwa cairan pendingin sudah waktunya diganti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.