JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat sudah mulai melakukan mudik Lebaran 2025. Sebagian besar pemudik menggunakan mobil pribadi dan mengarah ke daerah Jawa dengan melewati jalan Tol.
Sebelum melakukan perjalanan ke kampung halaman, ada sejumlah faktor yang diperlukan untuk menjamin perjalanan panjang Anda lancar dan selamat di jalan.
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, setidaknya ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar perjalanan mudik tetap aman, nyaman serta tidak mudah stress saat terjebak macet.
Baca juga: Bocoran Spesifikasi Suzuki Fronx yang Siap Meluncur di Indonesia
“Pertama persiapan sebelum berangkat. Pemudik harus merencanakan rute perjalanan dengan baik, gunakan aplikasi navigasi untuk mengetahui jalur alternatif dan titik rawan macet,” kata Jusri, kepada Kompas.com, Rabu (19/3/2025).
Selanjutnya tentukan waktu perjalanan. Jusri mengimbau pemudik untuk berangkat lebih awal atau di luar jam sibuk. Hindari puncak arus mudik untuk mengurangi risiko kemacetan panjang.
“Jangan lupa untuk isi bahan bakar penuh sebelum masuk jalur macet. Jangan tunggu indikator bensin menyala agar tidak kehabisan bahan bakar. Siapkan juga makanan ringan dan air minum agar terhindar dari dehidrasi dan kelaparan,” kata Jusri.
Baca juga: Dokter Gizi Sarankan Bekal Sehat untuk Pemudik, Ini Tipsnya
Untuk pengemudi, diminta untuk selalu tenang dan fokus. Jaga emosi dan tetap bersabar saat di perjalanan.
“Jangan terpancing emosi karena kemacetan adalah hal yang wajar saat mudik. Dengarkan musik atau podcast, hal ini dapat membantu mengurangi kebosanan dan menjaga suasana hati tetap baik,” ucap Jusri.
Hal penting lainnya adalah selalu menjaga jarak aman. Hindari pengereman mendadak yang dapat meningkatkan risiko tabrakan beruntun.
“Sebaiknya gunakan rem tangan saat berhenti lama, ini untuk mengurangi risiko kendaraan bergerak tanpa sengaja. Pengemudi juga jangan terlalu sering berpindah jalur, karena bisa memperlambat perjalanan dan meningkatkan risiko kecelakaan,” kata Jusri.
Jika sudah berkendara dalam waktu yang lama, maka pengemudi diimbau lakukan peregangan dan segera menepi ke rest area.
Baca juga: Banyak Pembeli Ferrari Anak Muda di Bawah 40 Tahun
Jusri juga menyarankan pengemudi untuk selalu cek rute alternatif melalui aplikasi navigasi untuk menghindari kemacetan ekstrem.
“Apabila ada jalan tikus yang lebih lancar, pertimbangkan untuk beralih. Bisa juga menggunakan jalur darat dan transportasi umum secara kombinasi. Misalnya, menggunakan kendaraan pribadi ke titik tertentu lalu beralih ke kereta atau bus untuk menghindari macet,” kata Jusri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.