Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Terlalu Sering Poles Justru Bisa Merusak Bodi Mobil

Kompas.com - 07/07/2020, 11:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mendapatkan tampilan mobil yang “cling” saat ini bukan hal yang sulit lagi bagi para pemilik kendaraan. Pasalnya, penyedia jasa poles mobil atau salon mobil sudah semakin menjamur.

Meski begitu, memoles eksterior mobil ternyata tidak bisa dilakukan sembarangan. Sebab, jika dilakukan tanpa aturan bisa menimbulkan efek negatif pada kendaraan.

CEO Topcoat Indonesia, Chirstopher Sebastian, mengatakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin memoles kendaraan. Salah satunya adalah intesitas waktu memoles, tidak boleh terlalu sering dilakukan.

Baca juga: Penjualan Mobil Honda Mulai Merangkak Naik

Poles bodi mobil.Febri Ardani Poles bodi mobil.

Saat memoles kendaraan maka akan ada bagian-bagian yang terkikis. Sedangkan, cat mobil memiliki lapisan hanya 20-40 mikron. Risikonya apabila lapisan paling atas (pernis) makin menipis, akhirnya bisa sampai pada lapisan cat.

Baca juga: Aliran Custom yang Sedang Jadi Tren, Mulai Cafe Racer Hingga Street Cub

“Jadi, tidak boleh dilakukan terlalu sering karena bisa mengikis atau merusak cat mobil,” ujar Christopher saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/7/2020).

Terkait dengan waktu yang disarankan, menurut Christopher idealnya dilakukan enam bulan sekali. Terutama bagi mobil yang sering terparkir di area terbuka dan terkena paparan sinar matahari langsung.

“Selain itu harus diperhatikan juga obat polesnya, mesin poles yang digunakan. Sebab, jika obat tidak bagus malah bisa membuat cat terkikis dan alat poles jika sudah kasar juga berbahaya bagi cat mobil,” katanya.

Direkomendasikan produk poles yang digunakan waterbase bukan yang berbasis silikon, agar tidak menimbulkan efek negatif pada permukaan mobil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com