Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulan Depan Mitsubishi Kerek Harga Xpander Cs

Kompas.com - 20/05/2020, 09:02 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menyusul beberapa agen pemegang merek (APM) lain yang sudah lebih dulu merevisi harga, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) rupanya juga siap-siap mengerek banderol Xpander cs (cum suis/dan kawan-kawan) di tengah pandemi Covid-19.

Imam Choeru Cahya, Executive General Manager Sales & Marketing Gorup MMKSI, mengatakan Mitsubishi akan melakukan penyesuaian harga dari beberapa jajaran produk mulai Juni 2020.

"Kami akan melakukan penyesuaian harga di bulan depan (Juni) namun dengan tetap mempertimbangkan aspek dari daya beli masyarakat saat ini," kata Imam saat berbincang secara virtual dengan media, Selasa (19/5/2020).

Baca juga: Nissan Tawarkan Program Kredit 0 Persen buat Livina, Serena, dan Terra


Imam menjelaskan Mitsubishi sudah berupaya untuk mempertahankan harga jual produknya hingga saat ini. Bahkan ketika Mei lalu beberapa agen pemegang merek (APM) sudah merilis harga baru, Mitsubishi masih berupaya untuk bertahan.

Namun, akibat dampak Covid-19 yang juga mempengaruhi sektor perekonomian global, ditambah dengan nilai tukar rupiah yang terperosok, akhirnya diputuskan untuk menaikkan harga.

Adanya penyesuaian harga pada Juni nanti juga tidak berimbas pada semua produk, hanya beberapa model saja yang akan direvisi dengan rentang kenaikan mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 3 juta tergantung dari varian.

"Penyesuaian harga bulan depan karena kami juga terpengaruh dari efek domino kondisi pasar akibat dampak pandemi ini. Jadi kami akan imlementasai kenaikan mulai Juni, untuk L300, Triton, dan Xpander, kalau untuk Pajero tidak naik," kata Imam.

Baca juga: Jakarta Perpanjang PSBB Hingga 4 Juni 2020

Sementara itu, Director of Sales & Marketing MMKSI Irwan Kuncoro mengatakan, kenaikan harga yang akan dilakukan Mitsubishi akan tetap mengacu pada unsur value for money bagi konsumen.

"Penyesuaian harga memang harus selalu dilakukan tiap tahun, karena memang misalnya karena ada faktor kenaikan biaya produksi, inflasi, BBN, dan melemahnya rupiah. Tapi kenaikan akan tetap mempertahankan value for money, termasuk juga dari sisi total cost of ownership untuk konsumen," ucap Irwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau