Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Knalpot Motor Ngelitik Usai Dipakai, Ini Alasannya

Kompas.com - 18/04/2020, 17:02 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Sepeda motor menjadi kendaraan yang paling banyak digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Dalam perkembangannya, populasi motor dengan mesin empat langkah jauh mendominasi dari dua tak.

Banyak perbedaan dari kedua jenis mesin tersebut, salah satunya adalah pada bagian knalpotnya.

Selain bentuknya, ada hal lain yang berbeda dari knalpot tersebut, yakni adanya suara ngelitik pada knalpot empat tak.

Baca juga: Deretan Motor Lawas yang Harganya Semakin Mahal

Pernahkah kita memperhatikan munculnya suara ngelitik pada knalpot motor empat tak yang baru saja dipakai?

Suara yang seperti knalpot diketuk-ketuk (ting-ting) pelan itu terdengar dengan ritme yang sama dan berlangsung hingga beberapa saat.

Pilihan knalpot racing Honda ADV 150 di IIMS Motobike Expo 2019Kompas.com/Donny Pilihan knalpot racing Honda ADV 150 di IIMS Motobike Expo 2019

Banyak juga yang berpikiran bahwa suara tersebut bertanda ada kerusakan pada bagian knalpotnya.

Tetapi, jangan dulu cepat berasumsi seperti itu. Pasalnya, suara ting-ting pada knalpot motor empat tak adalah hal yang wajar.

Suara tersebut bukan sebagai tanda bahwa ada kerusakan pada sepeda motor apalagi pada bagian pembuang asap tersebut.

Pemilik bengkel Tanjung Motor di Solo, Djoko Prayitno menjelaskan, suara yang muncul pada knalpot tersebut adalah efek dari pemuaian yang terjadi pada knalpot.

Baca juga: Di Tengah Pandemi Corona, Servis Motor Bisa Dilakukan di Rumah

“Karena knalpotnya panas sehingga memuai dan setelah digunakan, posisi knalpot akan kembali seperti sebelumnya. Sehingga memunculkan suara suara tersebut,” katanya kepada Kompas.com, Sabtu (18/4/2020).

Seorang pengendara sepeda motor mencopot knalpot bising dihadapan polisi saat terjaring razia, Rabu (20/11/2019). Selain ditilang, pelanggar tersebut disuruh membuat pernyataan tertulis di atas meterai untuk tidak memakai kembali knalpot bising tersebut.Istimewa Seorang pengendara sepeda motor mencopot knalpot bising dihadapan polisi saat terjaring razia, Rabu (20/11/2019). Selain ditilang, pelanggar tersebut disuruh membuat pernyataan tertulis di atas meterai untuk tidak memakai kembali knalpot bising tersebut.

Bahkan, lanjutnya, jika pada dudukan knalpot terdapat sebuah jarak sedikit maka bunyi yang muncul akan lebih keras lagi. “Bisa sampai cetak seperti itu bunyinya,” ucapnya.

Pria yang akrab disapa Yitno ini mengatakan, bunyi tersebut wajar terjadi pada motor empat langkah. Berbeda halnya dengan motor dua tak atau dua langkah yang tidak muncul suaranya.

“Kalau untuk motor dua tak memang tidak ada suaranya, karena motor dua tak itu lebih cepat proses pendinginannya,” kata Yitno.

Baca juga: Selama PSBB, Bayar Pajak Kendaraan Lebih Mudah Lewat Online, Ini Caranya

Proses pendinginan yang lebih cepat ini, kata Yitno, terbantu adanya oli samping yang membasahi batang knalpot.

Dengan adanya oli tersebut, maka proses pendinginan knalpot setelah digunakan akan lebih cepat sehingga tidak akan terdengar bunyi seperti motor empat tak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau