SOLO, KOMPAS.com - Mengendarai skuter matik (Skutik) memiliki tingkat kenyamanan yang berbeda dibandingkan dengan sepeda motor bebek atau bahkan motor sport.
Pengendara motor dengan transmisi otomatis ini tidak perlu repot-repot memindah gigi transmisi untuk mengganti kecepatan.
Semuanya sudah diatur secara otomatis sehingga pengendara hanya tinggal puntir gas dan main rem saja untuk berhenti atau mengurangi kecepatan.
Tetapi, banyak pengendara skutik yang kurang menyadari bahwa ada bahaya yang bisa saja terjadi saat mengendarai motor perkotaan tersebut.
Baca juga: Ini Warna Motor Bekas yang Kurang Diminati Pembeli
Salah satunya yang sering terjadi adalah rem blong dan menyebabkan terjadinya kecelakaan. Kejadian ini sering terjadi di kawasan puncak di mana skutik sering melaju di jalur turunan.
Saat melaju di jalur turunan, otomatis pengendara akan lebih banyak menggunakan rem untuk menahan laju kendaraan agar lebih mudah dikendalikan.
Hanya saja, tidak banyak yang menyadari bahwa terlalu sering menggunakan penghenti laju kendaraan juga bisa berdampak pada kepakeman rem.
Pemilik bengkel spesialis matik, Naranata Motor, Joko P kondisi ini disebabkan karena terjadinya pemuaian pada seal kaliper cakram.
Baca juga: Deretan Motor Matik Bekas, Ada yang Rp 4,5 Juta
Dampaknya, piston tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya dan menekan cakram atau macet.
“Rem kalau dipaksa terus bekerja akan menjadi panas, jika sudah panas seal di kaliper akan memuai sehingga membuat piston di kaliper menjadi macet,” kata Joko kepada Kompas.com, Kamis (9/4/2020).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.