Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Aman Berkendara saat Kondisi Hujan Abu Vulkanik

Kompas.com - 03/03/2020, 16:12 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Guyuran abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, melanda di sejumlah wilayah seperti di Boyolali, Sukoharjo, Solo, Klaten, Karanganyar dan sekitarnya.

Kondisi ini tentunya berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat, terlebih yang menggunakan kendaraan bermotor.

Adanya abu vulkanik jelas membuat jarak pandang menjadi berkurang. Bagi para pengendara, baik sepeda motor maupun mobil agar lebih berhati-hati saat berkendara melintasi guyuran abu dari gunung berapi ini.

Pasalnya dengan kondisi tersebut potensi terjadinya kecelakaan juga akan meningkat. Mengingat, kondisi jalan yang licin serta jarak pandang yang berkurang membuat pengendara harus ekstra berhati-hati.

Baca juga: Alasan Kenapa Mobil Kena Abu Vulkanik Harus Segera Dibersihkan

Berikut beberapa tips aman berkendara di bawah guyuran abu vulkanik

Jarak pandang terbatas

Kebakaran ban bekas yang berada di kawasan Jalan Palembang-Tanjung Api-api, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan akibat tersulut api dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Kebakran tersebut membuat jarak pandang menjadi terganggu hingga menyebabkan kemacetan sejauh 7kilometer, Selasa (12/11/2019).KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA Kebakaran ban bekas yang berada di kawasan Jalan Palembang-Tanjung Api-api, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan akibat tersulut api dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Kebakran tersebut membuat jarak pandang menjadi terganggu hingga menyebabkan kemacetan sejauh 7kilometer, Selasa (12/11/2019).

Saat melintas di bawah daerah yang diguyur abu vulkanik jelas akan membuat kondisi jalan berubah, terutama dalam hal visibilitas berkendara.

Jarak pandang yang berkurang ini sebaiknya diikuti dengan mengurangi kecepatan kendaraannya.

Jangan pernah merasa jika jalan tersebut selalu aman dan selalu waspada dan berhati-hati.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, pengemudi harus selalu memperhatikan rambu serta jalan saat berkendara.

“Ketika marka tidak terlihat, jadikan obyek-obyek statis di pinggir jalan sebagai guide,” katanya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/3/2020).

Hal yang sama disampaikan oleh Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan.

Baca juga: Mobil Kena Abu Vulkanik, Jangan Langsung Menyalakan Wiper

Marcell juga mengatakan, saat terjadi hujan abu vulkanik maka visibilitas pengemudi akan berkurang.

“Harus paham dulu bahwa visibilitas pengemudi akan berkurang. Dan risiko kecelakaan meningkat 20 persen apabila visibilitas menurun,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Marcell, kemampuan pengendara lain untuk melihat kendaraan juga berkurang. Hal ini disebabkan karena debu akan menghambat pijar cahaya dari lampu.

“Selalu bersiap untuk berhenti, karena bisa saja tiba-tiba akan ada mobil yang muncul di depan anda,” katanya.

Muka jalan relatif licin

Abu vulkanik letusan Gunung Taal menyelimuti kendaraan dan rumah-rumah warga di Kota Tagaytay FIlipina, Senin (13/1/2020). Abu vulkanik hingga lumpur menyelimuti sebagian kawasan di Filipina setelah meletusnya Gunung Taal pada Minggu (12/1/2020) lalu, dengan setidaknya 10.000 warga terdampak dilaporkan mengungsi.AFP/TED ALJIBE Abu vulkanik letusan Gunung Taal menyelimuti kendaraan dan rumah-rumah warga di Kota Tagaytay FIlipina, Senin (13/1/2020). Abu vulkanik hingga lumpur menyelimuti sebagian kawasan di Filipina setelah meletusnya Gunung Taal pada Minggu (12/1/2020) lalu, dengan setidaknya 10.000 warga terdampak dilaporkan mengungsi.

Jalanan yang diguyur hujan abu akan berdampak pada kondisi aspal itu sendiri. Partikel-partikel debu yang halus memenuhi permukaan jalan bisa menyebabkan jalanan menjadi licin.

Untuk itu, saat melintasi di kawasan yang diguyur abu dari erupsi gunung berapi sebaiknya berkendara secara pelan dan tidak agresif.

“Hindari mengemudi agresif, sehingga yang berpotensi selip dapat diminimalisir,” kata Sony.

Baca juga: Gunung Merapi Erupsi, Begini Cara Membersihkan Abu Vulkanik di Mobil

Udara yang kotor

Penduduk yang tinggal di sekitar Gunung Taal melakukan evakuasi pasca-erupsi di Agoncillo, Batangas City, Filipina, Senin (13/1/2020). Abu vulkanik hingga lumpur menyelimuti sebagian kawasan di Filipina setelah meletusnya Gunung Taal pada Minggu (12/1/2020) lalu, dengan setidaknya 10.000 warga terdampak dilaporkan mengungsi.ANTARA FOTO/REUTERS/ELOISA LOPEZ Penduduk yang tinggal di sekitar Gunung Taal melakukan evakuasi pasca-erupsi di Agoncillo, Batangas City, Filipina, Senin (13/1/2020). Abu vulkanik hingga lumpur menyelimuti sebagian kawasan di Filipina setelah meletusnya Gunung Taal pada Minggu (12/1/2020) lalu, dengan setidaknya 10.000 warga terdampak dilaporkan mengungsi.

Saat berkendara di bawah guyuran abu erupsi gunung merapi sebaiknya semua kaca jendela mobil ditutup rapat. Hal ini untuk menghindari masuknya partikel debu ke kabin mobil.

Kemudian setel AC mobil ke mode sirkulasi indoor dengan begitu kabin mobil dalam kondisi yang bersih dan tetap nyaman.

Komunikasi/lampu

Intensitas cahaya lampu kendaraanStanly/KompasOtomotif Intensitas cahaya lampu kendaraan

Pengemudi juga bisa menggunakan lampu untuk melakukan komunikasi dengan pengendara lainnya, terutama pengendara yang melintas dari arah berlawanan.

Maka dari itu, saat jarak pandang terbatas, sebaiknya pengemudi bisa memanfaatkan lampu untuk menjaga agar tetap aman.

“Pandangan yang terbatas memaksa kita harus menyalakan lampu penerangan, tidak hanya sebagai alat pembantu visual juga sebagai tanda bagi pengemudi lain. Dan jangan salah kaprah dengan menghidupkan lampu hazard,” ucap Sony.

Baca juga: Merapi Erupsi Lagi, Begini Cara Membersihkan Abu Vulkanik pada Mobil

Bersihkan filter udara

Filter udara untuk AC di dalam kabin.youtube.com Filter udara untuk AC di dalam kabin.

Usai melintasi jalanan yang ditutupi abu vulkanik, sebaiknya pemilik mobil segera membersihkan kendaraanya. Mulai dari bagian bodi, interior maupun pada bagian mesinnya.

Hal ini salah satunya adalah untuk menjaga agar mobil dalam kondisi baik dan abu vulkanik tidak menimbulkan kerusakan. Seperti kerusakan pada cat, kaca, bodi bahkan sampai kerusakan mesin.

“Setelah melintasi debu vulkanik, segera bersihkan filter udara agar input udara ke mesin tetap terjaga dengan baik,” kata Marcell.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com