TANGERANG, KOMPAS.com - Usai meluncur akhir November 2019, Kawasaki memberikan kesempatan untuk mencoba tunggangan baru Kawasaki W175 TR. Motor retro klasik bergaya scrambler yang diklaim asik dibawa berkeliling kota.
Sesuai namanya W175 TR memakai basis yang sama dengan W175. Meski demikian motor ini memiliki beberapa perbedaan, mulai dari tangki, side panel, setang serta tinggi suspensi depan-belakang.
Baca juga: Detail Kawasaki W175 TR Bergaya Scrambler
Perbedaan W175 TR ialah tinggi motor yang meningkat dibandingkan W175 standar. Selain supaya pas dengan konsep, Kawasaki juga memberikan jarak main suspensi lebih tinggi agar kemampuan off road-nya meningkat.
"Suspensi depan lebih tinggi 35 mm dan belakang 27 mm. Dengan tambahan tersebut, ketinggian keseluruhan naik 30 mm," kata Sucipto Wijono, Head Sales and Production Department Marketing and Sales Division KMI.
Selain suspensi, tangki bahan bakar W175 TR juga dibuat lebih ramping dibandingkan W175. Alhasil kapasitas bensin yang ditampung ikut menciut jadi hanya 7,5 liter dari semula 13,5 liter pada W175.
Baca juga: Kawasaki Tak Gentar Yamaha XSR 155 Masuk ke Segmen Retro
1. Motor Jadul
Pengertian ''jaman dulu'' bukan berarti motor ini ketinggalan zaman. Tapi Kawasaki memang membuatnya sebagai motor alternatif buat konsumen yang gemar gaya klasik, termasuk teknologi yang diusung.
Secara desain, W175 TR kembali ke marwah gaya scrambler 70-80'an. Bisa terlihat dari tangki kurus dan komposisi motor yang telihat lebih "cungkring" ketimbang dua saudaranya w175 dan W175 Cafe.
Spatbor depannya kini menempel di bawah lampu depan. Desain knalpot berubah dari W175 yang bergaya peashooter menjadi slim megaphone. Bentuknya juga mendongak ke atas ciri khas motor dua alam.
Baca juga: Alasan Tangki Kawasaki W175 TR Polos Tanpa Emblem
Kawasaki ikut merevisi desain jok. Alas tempat duduk ini dibuat lebih tebal terutama di bagian belakang seperti motor trail zaman dulu. Sederhana namun diklaim mendongrak tampilan.
2. Posisi Berkendara
Meski diklaim meningkat sekitar tiga cm daripada W175 standar, tapi pada dasarnya tidak berpengaruh banyak. Postur dengan tinggi badan 168 cm masih bisa menjejak tanah dengan kedua kaki apalagi jika pakai boots.
Perbedaannya justru lebih terasa pada posisi kaki yang tidak lagi ''ngegang'' untuk menjepit tangki yang memang lebih kurus. Posisi tangan juga berbeda, dengan setang lebih tinggi 3 cm dan lebar membuat badan lebih tegap, posisi berkendara lebih sigap.
Baca juga: Adu Spesifikasi Kawasaki W175 TR dan Yamaha XSR 155
Posisi berkendara ini lumayan terasa saat menikung. Setang bisa digantung meski gayanya tidak bisa disamakan seperti motor trail. Setang lebar juga membuat pengendalian di kecepatan rendah lebih baik, karena lebih stabil.
3. Off Road Ringan