Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kencan Singkat dengan Kawasaki W175 TR

Kompas.com - 12/12/2019, 08:42 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Saat menjajal W175 TR, Kompas.com tidak hanya bermain di jalan aspal tapi juga tanah. Rute yang dilalui memang tidak ekstrem, lebih kepada tanah datar, jalan berpasir dan sedikit berlubang.

Hasilnya aplikasi ban multi purpose cukup membantu melewati jalan tanah. Meski kembangannya tidak terlalu kasar, motor jadi terasa lebih ''ajeg'' di aspal merah.

Pemilihan ban yang masih semi-semi aspal ini bisa dibilang kompromi atas kebutuhan. Sebab Kawasaki juga tidak mengklaim motor ini tangguh buat diajak terabasan atau main off road, melainkan ''scrambler untuk berkeliling kota."

Pun demikian di aspal hitam, goyangan motor cukup minim. Berbeda jika pakai ban pacul atau model big block yang lumayan berpengaruh pada goyangan motor saat berada di aspal mulus terutama saat belok.

Baca juga: Kawasaki Cari Celah Pasar di Segmen Retro

4. Performa 

Jantung mengusung mesin 177cc, 4-tak, SOHC, satu silinder berpendingin udara. Diameter x Langkah 65.5 x 52.4 mm menghasilkan tenaga maksimum 13 tk pada 7. 500 dan torsi 13.6 Nm pada 6.000.

Sistem bahan bakar setia andalkan pengubatan karburator Mikuni VM24. Sistem pengapian DC dengan CDI. Tenaga disalurkan ke roda pakai transmisi lima percepatan.

Saat Kompas.com mencoba akselerasi W175 TR pada dasarnya sama seperti W175 standar. Tenaganya mengalir mulus dari dari putaran bawah, tengah dan atas.

Namun seperti yang kerap disebutkan oleh pemakai W175, tenaganya tetap kurang galak untuk ukuran motor dengan kapasitas bersih 177 cc.

Baca juga: Adu Spesifikasi Yamaha W155 R, Kawasaki KLX 150 dan Honda CRF 150L

Penyebabnya karena memang struktur mesin yang terbilang jadul sesuai konsep yang diusung. Jika harus dibandingkan, komparasi dengan jantung Yamaha V-Ixion R yang menganut injeksi, pendinginan cairan dan VVA, berkubikasi 155cc tapi sanggup menghasilkan 19 tk.

"Jika memang dengan masih memakai karburator dianggap kuno, kami memang ingin menawarkan produk motor yang benar-benar klasik, tapi kondisinya baru," kata Sucipto.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com