Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Mobil Bekas Mulai Kena Efek Pemilu

Kompas.com - 25/03/2019, 08:22 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Efek Pemilihan Umum (Pemilu) ternyata tak hanya menggangu penjualan mobil baru, tapi juga untuk pasar mobil bekas (mobkas). Sejak Februari lalu, penyerapan unit mobkas sudah mulai terasa lebih lambat dibandingkan awal tahun 2018 lalu.

Menurut Senior Marketing Manager WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih, tahun politik memang cenderung akan berdampak pada penjualan mobil bekas. Salah satu alasannya hampir sama dengan konsumen mobil baru, yakni lebih memilih melihat kondisi lebih dulu.

"Kurang lebih sama lah. Mereka juga lihat situasi dan nahan belanja dulu, kalau dibandingkan dengan tahun kemarin (2018), saat ini yah cenderung turun, apalagi mulai dari bulan kedua lalu," ucap Herjanto saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (23/3/2019).

Baca juga: Wuling Almaz Bisa Geser Popularitas Xpander di Pasar Mobil Bekas

Meski turun, namun Herjanto mengatakan pasarnya masih berjalan, terutama untuk segmen mobil kecil seperti citycar atau hatchback. Sejak awal tahun lalu, banyak konsumen mulai melirik kedua jenis mobil tersebut, bahkan lebih laris dibandingkan mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) dan MPV sejuta umat.

Kolong tol Becakayu dijadikan tempat berjualan mobil bekas, Jakarta Timur, Senin (11/2/2019)KOMPAS.com/ Ryana Aryadita Kolong tol Becakayu dijadikan tempat berjualan mobil bekas, Jakarta Timur, Senin (11/2/2019)
Herjanto memprediksikan pasar akan kembali pulih setelah masa Pemilu selesai, yakni sekitar Mei mendekati libur hari raya Lebaran. Sementara saat disinggung dengan adanya pameran otomotif pada April nanti yang biasanya banyak promo menarik untuk mobil baru, Herjanto hanya menanggapi bila hal tersebut sudah biasa terjadi.

"Mungkin jelang Lebaran baru mulai ada pergerakan lagi, tapi bisa jadi tidak agresif karena waktunya mepet. Kalau ada pameran promo mobil baru memang kita tidak bisa hindari, itu menjadi salah satu kendala kami, tapi seperti yang selalu saya bilang segmennya beda antara mobil baru dan bekas," ucap Herjanto.

Baca juga: Jelang Pemilu, Pasar Toyota di Surabaya Wait and See

Senada dengan Herjanto, Presiden Direktur Mobil88 Halomoan Fischer Lumbantoruan, juga mengakui bila kondisi pasar mobkas cenderung stagnan. Hal ini pun sudah terasa sejak awal 2019 lalu.

Pasar mobkas di kawasan Cempaka PutihStanly/Otomania Pasar mobkas di kawasan Cempaka Putih

"Cenderung stagnan, dibilang naik tidak turun juga sedikit. Untuk mobil bekas sebenarnya mengikuti mobil baru, kalau pergerakan mobil barunya bagus pasti bekasnya juga mengikuti, untuk Pemilu sendiri sebenarnya tidak bisa dijadikan patokan, kalau saya lihat memang karena pasarnya saja yang sedang turun, memang belum momennya," ucap Fischer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com