Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pemilu, Pasar Toyota di Surabaya "Wait and See"

Kompas.com - 22/03/2019, 13:02 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Memasuki tahun politik 2019, jelang Pemiliihan Umum (Pemilu), ternyata juga berdampak pada kondisi penjualan mobil sampai ke daerah. Contoh seperti di Surabaya, sejak awal tahun pasar otomotif khususnya untuk mobil sudah terasa ada penurunan.

Kondisi ini disampaikan oleh Hasan selaku Kepala Cabang Auto2000 HR Muhammad Surabaya. Menurut Hasan, pada periode tahun politik memang kerap terjadi penurunan penjualan, dan kondisi ini sudah umum terjadi.

"Jadi bukan hanya di Jakarta, dampak langsung dari tahun politik ini ikut terasa di juga cabang-cabang yang ada di kota besar. Untuk Surabaya sudah terasa dari awal 2019. Biasa awal tahun market-nya tumbuh 10 persen, tapi sampai saat ini turun enam sampai delapan persen, ada perlambatan dan penurunan," ucap Hasan kepada Kompas.com, beberapa hari lalu di Surabaya.

Baca juga: Auto2000 Punya Layanan “Ketok Magic” Cepat Saji

Turunnya penjualan disebabkan banyak konsumen yang cenderung menahan diri untuk melakukan pembelian, terutama bagi yang ingin menambah koleksi mobilnya. Hasan menilai konsumen banyak yang menunggu untuk melihat kondisi apakah kondusif, karena faktor ini menentukan investasi bagi konsumen.

Auto2000 HR Muhammad, Surbaya Auto2000 HR Muhammad, Surbaya

Secara penurunan, Hasan mengatakan bukan hanya dialami oleh dilernya yang menjual produk Toyota, namun juga bagi merek lain yang ada di Surabaya. Hal yang membedakan hanya dari sisi persentasinya saja, karena tergantung dari bagaimana masing-masing merek di cabang menjalankan strategi penjualan.

"Cenderung wait and see, faktornya kalau Pemilu lancar artinya investasi mereka juga baik, mereka bisa mengelurkan dana untuk membeli unit baru, tapi kalau tidak kondusif kan bisa mempengaruhi bisnis. Dari pengalaman yang sudah-sudah, pada masa politik seperti ini mungkin pasar akan mulai pulih pada semester kedua nanti," ucap Hasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com