Jakarta, KOMPAS.com - Koleksi mobil mewah dan mobil super (supercar) Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo, cukup banyak. Mulai Toyota Vellfire, Lamborghini, Ferrari, Hummer hingga Rolls Royce, dan masih banyak lagi.
Seluruh koleksi mobilnya itu sudah terdaftar di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Bicara mengenai pajak, sudah pasti setiap tahun Politisi Golkar itu harus mengeluarkan uang ratusan juta hingga miliaran rupiah.
Belum lagi dia jua punya sepeda motor merek Harley-Davidson produksi 1993 yang dibeli pada 2005 seharga Rp 250.000.000. KompasOtomotif mencoba menghitung estimasi pengeluaran pajak yang harus dibayar oleh ketua DPR itu.
Baca juga: Data Pajak Mobil Mewah Pemda DKI Disebut Tidak Valid
Bila merujuk daftar yang dipublis Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta, pajak untuk Ferrari California sekitar Rp 100.000.000, Rolls Royce Phamtom Rp 110.023.500, Lamborghini Gallardo Rp 90 jutaan, dan Land Rover Rp 54 jutaan.
Besaran pajak itu biasanya mengacu pada beban Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Pajak Bea Balik Nama, dan Pajak Progresif. Meski tidak diketahui hitungan pastinya, tapi estimasi ini bisa dijadikan dasar meinimum besaran pajak mobil-mobil mewah itu.
Jumlah tersebut belum termasuk pajak moge Harley-Davidson, dan mobil dia yang lain seperti Toyota Vellfire, mobil listrik Tesla seharga Rp 2,6 miliar, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Nah, jadi sudah terbayang kan berapa BS harus mengeluarkan uang untuk membayar pajak kendaraan bermotornya setiap tahun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.