Jakarta, KompasOtomotif – Upaya untuk lepas dari ketergantungan akan bahan bakar fosil terus dilakukan berbagai pihak, seperti salah satunya kolaborasi antara Pertamina, Toyota Motor Corporation, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Ketiga perusahaan mencoba untuk menyukseskan target Bauran Energi Nasional untuk energi baru dan terbarukan hingga 23 persen pada tahun 2025.
Ketiganya baru saja melakukan panen perdana rumput gajah (napier grass) untuk keperluan pengembangan Bahan Bakar Nabati (BBN). Yui Hastoro, Direktur Teknik Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengatakan, tujuan akhir yaitu menghadirkan bahan bakar etanol.
“Jadi harapannya proyek itu menghasilkan etanol, target muluknya seperti Brasil, di mana merupakan surganya etanol. Jika mereka membuatnya dari tebu, sementara kita dari rumput gajah,” ujar Yui, Selasa (18/10/2016).
Baca juga : Pertamina, RNI, dan Toyota Motor Kembangkan Rumput Gajah untuk Bahan Bakar Nabati
Yui melanjutkan, kalau jika memang berhasil dan bahan bakar etanol tersedia di pasar, mesin Toyota sudah siap menggunakan bahan bakar tersebut. Pasalnya saat ini, Toyota juga sudah memproduksi mesin etanol untuk diekspor ke Brasil.
“Mesin kami sudah siap menggunakan bahan bakar etanol. Namun memang proyek ini (BBN/etanol) belum final, masih tahap visibility studi, dan harapannya kita bisa mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil,” ujar Yui.
Jika memang risetnya sudah selesai, kata Yui, tahapan selanjutnya adalah menganalisa, apakah proyek ini (jika dilanjutkan untuk diproduksi missal) akan menguntungkan atau tidak. Pasalnya ada investasi besar yang ditanamkan untuk produksi bahan bakar ini.
“Namun yang jelas, saat ini proyek masih sebatas studi saja. Jadi belum bisa berbicara lebih banyak mengenai itu,” ujar Yui.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.