“Kalau tidak sangat terpaksa sebaiknya memang tidak keluar rumah,” ujar salah satu anggota tim perintis penyelamat bencana tsunami serta erupsi Gunung Semeru dan Merapi itu kepada KompasOtomotif, Jumat (13/2/2014). Namun, bila terdesak harus mengambil keputusan berkendara dengan mobil, Adhe menjelaskan, ada beberapa hal yang harus dicermati sebelum melakukannya.
1. Informasi
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menggali informasi terkini dari warga terdekat dengan lokasi, jangan hanya mengandalkan pemberitaan media.
2. Kurangi tekanan angin ban
Debu bisa menutupi permukaan jalan. Tekanan angin di ban dikurangi agar mobil mendapatkan daya cengkeram yang baik. “Misalnya tekanan ban 35 psi, dikempiskan hingga 28 psi,” ujar Adhe.
3. Bawa saringan udara dan bahan bakar cadangan
Masalah yang paling umum terjadi adalah penumpukan debu di saringan udara. Solusinya, perangkat itu harus rajin dibersihkan ketika berhenti, atau langsung diganti ketika sudah tidak bisa digunakan. Selain itu, untuk mengantisipasi terhentinya aktivitas SPBU di sekitar lokasi bencana, siapkan bensin cadangan untuk perjalanan jauh.
4. Wiper
Pastikan penyapu kaca berfungsi dengan baik. Cek juga kondisi air di tangki penyimpanan. Debu beterbangan akan menempel dan pasti menggores halus kaca ketika wiper bekerja. Air bisa sedikit mengurangi dampaknya.
5. Menyalakan Lampu
Selain sebagai penerangan, lampu juga menandakan kehadiran mobil. “Lampu standar lebih fokus ketimbang jenis LED,” tambah Adhe.
6. Pastikan semua kaca tertutup
Partikel debu vulkanis yang masuk ke kabin berpotensi terhirup saluran pernapasan.
7. Engine Brake
Kerja rem bisa berkurang karena disusupi debu. Oleh karenanya, selalu jaga jarak aman agar bisa mengandalkan engine brake.