Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengatasi Transmisi Mobil Matik Delay

Kompas.com - 03/05/2024, 15:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SLEMAN, KOMPAS.com - Salah satu masalah pada transmisi matik adalah ‘delay’, yaitu kondisi saat posisi tuas persneling sudah di D tapi mobil tidak kunjung melaju.

Pada tingkat kerusakan ringan, begitu suhu mesin sudah mulai panas mobil bisa melaju. Terkadang perlu dipancing dengan memindahkan tuas matik ke posisi percepatan rendah terlebih dulu.

Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan ada dua cara untuk memperbaiki transmisi matik dengan keluhan tersebut yakni overhaul (OH) AT atau cara alternatif dengan menggunakan zat aditif matik.

Baca juga: Cara Mudah Bedakan Suara Dengung dari Mesin atau Transmisi

“Overhaul bisa menjadi solusi final karena akan dilakukan penyegaran seal kit AT secara menyeluruh, dan pengecekan komponen lainnya, sedangkan penggunaan aditif matik sebenarnya bertujuan melunakkan seal saja,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Jumat (3/5/2024).

Hardi mengatakan semua komponen matik akan dibongkar, dibersihkan, serta diukur saat proses overhaul. Bila mana ditemukan komponen atau part yang sudah tidak sesuai dengan spesifikasinya maka akan diinformasikan ke pelanggan untuk diganti.

Sedangkan cara alternatifnya yakni dengan menambahkan zat kimia ke dalam oli matik, sehingga komposisi oli matik tidak lagi sebagai fluida tetapi juga sebagai pelunak karet-karet di dalam komponen AT menurut Hardi.

Baca juga: Ingat, Posisi Tuas Transmisi Matik yang Benar Saat Macet

“Bila memang masalahnya hanya karena seal AT yang kurang lentur, maka dengan metode ini bisa menyembuhkan tapi bila kerusakan sudah sampai membuat kelompok kampas kopling aus tidak akan sembuh,” ucap Hardi.

Sementara itu tingkat kerusakan seal bisa bermacam-macam menurut Hardi, yakni mengeras, getas, melejit, sobek dan putus. Metode menambahkan aditif matik hanya akan efektif menyembuhkan seal yang sudah keras.

“Seal matik yang keras cenderung tidak bisa mengembang dengan baik saat mendapatkan tekanan oli, sebagian oli hanya melewatinya sehingga piston tidak menekan dengan optimal,” ucap Hardi.

Tekanan piston yang tidak optimal ini cenderung membuat kampas kopling selip dan memicu keausan. Sehingga bila gejala delay tidak segera ditangani bisa memperparah kerusakan menurut Hardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau