Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mudah Bedakan Suara Dengung dari Mesin atau Transmisi

Kompas.com - 03/05/2024, 11:42 WIB
Erwin Setiawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

SLEMAN, KOMPAS.com - Suara dengung tidak wajar kerap muncul sebagai tanda bahwa mobil telah mengalami penurunan performa. Hanya saja, ada banyak komponen yang berpotensi mengalami bunyi dengung.

Bunyi dengung umumnya terjadi akibat komponen berputar yang sudah aus atau mengalami kerusakan. Seperti puli-puli di mesin, bearing, dan komponen penunjang lain seperti transmisi.

Situasi ini kerap membuat was-was pengguna mobil pasalnya perbaikan bunyi dengung tidak wajar pada area mesin kerap membutuhkan biaya tidak sedikit karena beberapa kerusakan membutuhkan proses pembongkaran atau turun mesin.

Baca juga: Ingat, Posisi Tuas Transmisi Matik yang Benar Saat Macet


Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta, mengatakan, ada cara sederhana untuk mengklasifikasikan bunyi dengung pada mobil apakah dari area mesin atau transmisi.

“Tata letak mesin dan transmisi yang berdampingan membuat pencarian sumber bunyi sulit, ini sering mengecoh konsumen atau bahkan pihak bengkel, lebih dari itu putaran mesin dan poros input transmisi cenderung sama,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Jumat (3/5/2024).

Hardi mengtatakan untuk membedakan bunyi dengung tidak wajar tersebut bersumber dari mesin atau transmisi, pemeriksaan bisa dilakukan dengan memahami konstruksi transmisi.

Baca juga: Bedanya Sabuk Baja Transmisi IVT dengan CVT Biasa

Honda WR-V transmisi manualHonda Honda WR-V transmisi manual

“Dengan mengetahui area mana saja yang ikut berputar saat proses pemeriksaan maka akan didapatkan gambaran bahwa komponen apa saja yang berputar, termasuk pada bagian transmisi,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan ada beberapa kondisi bunyi dengung dapat muncul yakni saat mesin stasioner atau mobil melaju. Perbedaan kondisi tersebut berpengaruh terhadap cakupan bunyi yang kemungkinan terjadi.

“Saat mobil melaju maka akan melibatkan roda, bearing roda, as roda, dan bagian output transmisi, sedangkan saat mobil diam atau pada posisi netral maka areanya lebih sempit, ini disebut metode narrowing area bunyi,” ucap Hardi.

Baca juga: Mobil Transmisi Matik Terasa Bermasalah, Jangan Diabaikan

Lexus RZ model transmisi sekuensial ini dilengkapi pedal koplingKeitaSawa Lexus RZ model transmisi sekuensial ini dilengkapi pedal kopling

Khusus membedakan bunyi dengung transmisi atau mesin kondisi pemeriksaan idealnya dilakukan saat mobil berhenti dengan posisi tuas netral.

“Bunyi dengung biasanya muncul semakin nyaring seiring naiknya putaran mesin, saat tuas transmisi netral maka komponen yang ikut berputar adalah bagian mesin, poros input transmisi dan counter gear atau poros gigi perantara yang berputar berlawanan,” ucap Hardi.

Ketika pedal kopling diinjak, maka akan membuat putaran mesin terputus sebelum masuk area transmisi sehingga poros input dan counter gear berhenti berputar menurut Hardi.

Baca juga: Penyebab Lampu Indikator Transmisi Matik pada Mobil Menyala

Penampakan poros input dan counter gear pada transmisi manualKlinikmobil.co.id Penampakan poros input dan counter gear pada transmisi manual

“Bila bunyi dengung tidak wajar itu masih ada setelah pedal gas diinjak maka area bunyinya mencakup mesin saja, sedangkan bila hilang maka area bunyinya melibatkan transmisi juga,” ucap Hardi.

Sementara itu komponen transmisi yang berpotensi mengeluarkan bunyi dengung ketika sudah aus adalah bearing pemegang poros input dan poros counter gear.

Nah, cara mudah membedakan bunyi dengung transmisi atau mesin adalah dengan menginjak pedal kopling, bila bunyi hilang maka area transmisi yang bermasalah jika masih ada hanya melibatkan area mesin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com