JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan kendaraan elektrifikasi di Indonesia mulai terlihat. Apalagi semenjak pemerintah menyatakan dan merealisasikan dukungan melalui berbagai kebijakan yang dikeluarkan.
Hal initermasuk untuk segmen kendaraan listrik roda empat atau mobil, baik yang full listrik atau battery electric vehicle (BEV) maupun hybrid. Terbukti makin banyak pemegang merek yang berani meluncurkan produknya di Indonesia.
Ramainya produk mobil elektrifikasi di Indonesia, Scuto yang merupakan layanan perlindungan bodi dengan teknologi Nano Ceramic Coating melihat perlunya edukasi tambahan, terutama soal perawatan baterai.
Baca juga: Meski Baterai Lebih Kecil, Neta V-II Punya Jarak Tempuh yang Sama
Menurut Sugiarto, CEO Scuto Group, bila ingin baterai awet, baiknya pemilik mobil hybrid atau BEV memperhatikan dan menjaga kondisinya dengan melakukan beberapa langkah berikut ;
"Pertama hindari pengisian penuh saat tak diperlukan. Karena mengisi baterai terlalu penuh secara terus-menerus dapat meningkatkan suhu internal baterai, yang dapat mempengaruhi umur pakai dan kinerjanya," kata Sugiarto dalam keteragan resminya, Jumat (3/5/2024).
Selanjutnya, usahakan menggunakan pengisian cepat secukupnya, karena hal tersebut bisa menimbulkan degradasi baterai. Penting juga menjaga suhu baterai, baik panas maupun dingin, hindari meninggalkan mobil terparkir di bawah sinar matahari langsung dalam waktu yang lama, dan gunakan fasilitas pemanas atau pendingin baterai saat suhu ekstrem.
Tak kalah penting juga memilih pengisian daya yang tepat. Paling mudah menggunakan opsi pengisian yang direkomendasikan produsen mobil listrik, karena yang terlalu lambat atau terlalu cepat mungkin tidak sesuai untuk baterai mobil listrik Anda.
Baca juga: Apa Benar Busi Mobil Hybrid Punya Usia Pakai Lebih Lama?
Penggunaan secara ekstrem juga harus dihindari karena mudah menguras daya baterai sampai habis, dan jangan mengisi baterai hingga penuh secara berulang-ulang.
"Menjaga baterai di level daya yang moderat (misal 20 persen hingga 80 persen) dapat membantu memperpanjang umur pakai baterai," ucapnya.
Pemeliharaan Rutin juga perlu dilakukan. Ketika santai, baiknya memilih mode berkendara eco atau regenerative, sehingga membantu mengoptimalkan penggunaan energi baterai.
Hindari penggunaan aksesori berlebihan, seperti menambah lampu, pemanas kursi, sistem audio dan lainnya karena dapat menguras daya. Penting juga untuk melakukan kalibrasi baterai secara berkala untuk memastikan bahwa indikator daya yang ditampilkan di dalam mobil akurat.
"Jangan lupa perhatikan indikator kinerja seperti perubahan kinerja baterai, penurunan jangka waktu perjalanan atau kapasitas penyimpanan yang berkurang. Jika melihat gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan teknisi terlatih untuk evaluasi lebih lanjut," ujar Sugiarto.
Baca juga: Honda Menambah Layanan Bodi dan Cat di Jakarta Selatan
Bicara soal perawatan, Scuto memiliki program khusus untuk mobil elektrifikasi yakni Scuto Ecodrive, untuk perlindungan bodi menggunakan teknologi Nano Ceramic Coating Scuto.
Konsumen juga bisa langsung mendapatkan gratis layanan Glass Shield atau Nano Coating Kaca anti jamur seharga Rp 1,75 juta, plus penambahan garansi menjadi 5 tahun.
Program ini berlaku di 150 gerainya yang hanya sampai 31 Mei 2024. Selama masa garansi, konsumen bisa mendapatkan layanan perwatan dengan biaya lebih terjangkau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.