Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spion Retrac Sering Ditekuk Manual, Ini Bagian yang Akan Rusak

Kompas.com - 08/01/2024, 18:41 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini mayoritas mobil baru sudah dilengkapi dengan spion lipat otomatis alias spion retract. Dengan spion retract pengemudi tidak perlu menekuk spion secara manual.

Pengemudi cukup menekan tombol yang ada di dalam kabin dan spion akan terlipat. Hal ini sangat berguna saat pengemudi saat parkir di pinggir jalan, melewati jalanan sempit atau bertemu dengan mobil dari arah berlawanan.

Baca juga: Cara Menghitung Pajak Progresif Kendaraan Bermotor di Jakarta

Buat pemilik mobil yang spionnya patah terkena tangan maling maka harus ganti satu set yaitu kaki-kaki alias dudukan dan kacanya. KOMPAS.com/Gilang Buat pemilik mobil yang spionnya patah terkena tangan maling maka harus ganti satu set yaitu kaki-kaki alias dudukan dan kacanya.

Menariknya walau sudah dilengkapi fitur spion retract kadang pemilik masih suka menekuk secara manual. Biasanya saat setelah parkir baru sadar belum melipat spion lalu menekuknya secara manual.

Robin, pemilik Bigbee Autopart, toko khusus spion di MGK Kemayoran, Jakarta, mengatakan, meneluk spion retract secara manual membuat motorik atau dinamo di dalam spion mudah rusak.

"Kalau (spion) yang tekuk manual jarang ada masalah, paling di bagian kaki-kaki (lubang di dudukannya) tapi kalau elektrik di motoriknya," ujar Robin kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Tarif Resmi Perpanjang SIM B1 per Januari 2024

Buat pemilik mobil yang spionnya patah terkena tangan maling maka harus ganti satu set yaitu kaki-kaki alias dudukan dan kacanya. KOMPAS.com/Gilang Buat pemilik mobil yang spionnya patah terkena tangan maling maka harus ganti satu set yaitu kaki-kaki alias dudukan dan kacanya.

Robin mengatakan, jika yang rusak kemudian bagian motoriknya maka harus diservis.

"Ibaratnya dinamonya yang rusak dan gir. Kalau motornya yang terkena maka hitungannya servis yaitu Rp 300.000 mau itu rusak dinamo atau gir," ujar Robin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau