JAKARTA, KOMPAS.com - Perawatan mobil tua (motuba) tentunya berbeda dengan kendaraan pada umumnya, karena ada beberapa langkah penanganan tertetu yang wajib diketahui pemilik.
Salah satu topik yang cukup membingungkan adalah perihal jenis bahan bakar minyak (BBM). Menurut beberapa pengguna, motuba tidak cocok menggunakan BBM dengan nilai oktan yang tinggi, benarkah demikian?
Tri Hari Setiawan, Teknisi sekaligus Anggota Senior Kijang Kapsul Community Indonesia (KKCI) Jakarta, membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, BBM oktan tinggi dengan nilai di atas 92 tidak memiliki efek signifikan terhadap performa dan kinerja pembakaran motuba.
Baca juga: Banyak yang Arogan di Jalan, Polisi Pastikan Pelat RF Tidak Sakti Lagi
“Bukannya jelek kalau pakai oktan gede, cuma enggak ada efeknya dan enggak banyak pengaruh ke performa (mesin) juga,” ucapnya kepada Kompas.com, Rabu (5/7/2023).
Dia menambahkan, motuba justru lebih baik jika menggunakan BBM beroktan rendah. Dengan catatan kondisi mesin masih terbilang baik dan tidak bermasalah.
“Misalnya kita bilag kijang kapsul, waktu dia keluar masih ada BBM premium yang oktannya 80an. Secara mesin memang cocoknya pakai oktan rendah,” ucap dia.
Hal serupa juga disampaikan Ekowati, Technical Leader Auto2000 Kalimalang. Menurutnya, motuba yang diberi BBM beroktan tinggi memiliki resiko detonasi.
Baca juga: Pelat Nomor Cantik Bisa Pakai Susunan Nama Pribadi?
“Kubikasi mesin mobil lawas itu beda dengan mobil baru, yang lebih modern. Daya kompresinya juga enggak sekuat mobil-mobil baru yang mesinnya sudah injeksian,” ujarnya.
Menurut Eko, motuba aman-aman saja jika diberi BBM dengan oktan maksimal 92, seperti Pertamax, Shell Super, atau BP 92.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.