Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motor MotoGP Makin Kencang, Balapan Malah Membosankan

Kompas.com - 18/05/2022, 15:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Sumber Crash.net

JAKARTA, KOMPAS.com - Marc Marquez buka suara mengenai kondisi persaingan di MotoGP. Menurutnya makin ke sini MotoGP jadi monoton karena kurang aksi salip-salipan.

Menurut Marc setiap tahun motor MotoGP semakin kencang. Tapi sisi buruknya ialah pebalap jadi makin jarang salip-salipan, padahal itu yang membuat penoton menyukai balapan ini.

Pebalap Repsol Honda itu menilai, menyalip lawan semakin sulit di musim-musim terakhir karena pemakaian sayap atau aerobody serta perangkat pengatur tinggi kendaraan.

Baca juga: Dibanding 2019, Jumlah Kendaraan Pemudik Tahun Ini Naik 7 Persen

Marc Marquez saat berlaga pada MotoGP Spanyol 2022. (Photo by JAVIER SORIANO / AFP)JAVIER SORIANO Marc Marquez saat berlaga pada MotoGP Spanyol 2022. (Photo by JAVIER SORIANO / AFP)

“Dengan motor yang sebenarnya, atau situasi di kategori ini, untuk menyalip seseorang sekarang Anda perlu melakukan langkah yang sangat agresif,” kata Marc mengutip Crash.net, Rabu (18/5/2022).

“Dengan holeshot, dengan aerodinamika dan semua hal ini, sangat sulit untuk menyalip sekarang," ungkap Marc.

Baca juga: Proyek Underpass Dimulai, Jalan Dewi Sartika Depok Ditutup

Baby Alien mengaku sudah pernah mengungkapkan hal ini. Sebab menurutnya, motor makin kencang belum tentu membuat persaingan di lintasan makin menarik sebagai tontonan.

Pebalap Repsol Honda Team, Marc Marquez usai terjatuh melakukan warm up atau sesi pemanasan di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Praya, Lombok Tengah, NTB, Minggu (20/3/2022). Marc Marquez mengalami highside crash saat berupaya membelokkan motor RC213V di Tikungan 7.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pebalap Repsol Honda Team, Marc Marquez usai terjatuh melakukan warm up atau sesi pemanasan di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Praya, Lombok Tengah, NTB, Minggu (20/3/2022). Marc Marquez mengalami highside crash saat berupaya membelokkan motor RC213V di Tikungan 7.

“Saya sudah mengatakan di Komisi Keamanan di masa lalu bahwa kita akan pergi ke sini. Kami mendapatkan waktu putaran yang lebih cepat, tetapi orang-orang tidak menyadari jika Anda melaju setengah detik lebih cepat atau lebih lambat, mereka ingin melihat overtake!," ungkapnya.

Marc memberi contoh bahwa saat ini pebalap hanya bisa menyalip jika pebalap di depannya melakukan kesalahan.

"Jika pebalap di depan tidak melakukan kesalahan, hampir tidak mungkin untuk menyalip," katanya.

Baca juga: Alasan Suzuki Keluar dari MotoGP, Semusim Butuh Rp 100 Miliar Lebih

Pebalap Luca Marini, Mooney VR46 Racing Team bersiap saat balapan MotoGP seri Pertamina Grand Prix of Indonesia di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Minggu (20/3/2022). Pembalap Red Bull KTM Factory Racing Miguel Oliveira berhasil menjadi juara pertama diikuti pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo dan pembalap Pramac Racing Johann Zarco.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pebalap Luca Marini, Mooney VR46 Racing Team bersiap saat balapan MotoGP seri Pertamina Grand Prix of Indonesia di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Minggu (20/3/2022). Pembalap Red Bull KTM Factory Racing Miguel Oliveira berhasil menjadi juara pertama diikuti pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo dan pembalap Pramac Racing Johann Zarco.

Senada dengan Marc, pebalap Mooney VR46 Luca Marini menyebut sulit melalukan overtake. Pebalap saat ini lebih menunggu pebalap di depan melakukan kesalahan untuk mengambil alih posisi.

“Sekarang Anda hanya tinggal di belakang pebalap depan dan menunggu dia melakukan kesalahan. Jika kami tidak melakukan kesalahan, tidak mungkin melakukan overtake,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Crash.net
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com