SEMARANG, KOMPAS.com – Sebuah video viral di media sosial menunjukkan ibu-ibu bersama anaknya yang panik karena mobil mereka akan disita oleh debt collector.
Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok sayangku___, terlihat ibu-ibu tersebut didatangi oleh debt collector di pusat perbelanjaan The Park Semarang, Jawa Tengah.
Baca juga: Ini Lokasi Buffer Zone Menuju Pelabuhan Merak Saat Arus Mudik
"Maaf ya baru sempet cerita. Jujur sebenerna aku trauma, anak perempuanku jg masih trauma sampai sekarang. Siapa yg g ketakutan tiba" didatengin orang gede' bertato bilang mau ambil mobilku karna katanya mobil aku bermasalah dgn pihak mereka," tulis keterangan video dikutip, Rabu (26/3/2025).
WASPADA BUAT PEREMPUAN YANG SERING BAWA MOBIL SENDIRI KALO KETEMU ORANG MODEL BEGINI JANGAN TAKUT!!! LAWAN!!!!!! @mandiriutamafinance ? @mandiriutamafinance @mandiriutamafinance_kdr #theparksemarang #theparkmallsemarang #mufsmrg #mandiriutamafinance #mandiriutamafinancesemarang ? suara asli - sayangku____Watch on TikTok
Dalam video, ibu-ibu tersebut memaksa tetap berada di dalam mobil karena dia merasa membeli mobil secara tunai. Pihak debt collector bahkan menuduh mobil ibu itu pakai nomor polisi palsu.
Sang debt collector yang memperkenalkan diri dari salah satu lembaga pembiayaan, kemudian meminta ibu tersebut untuk menunjukkan BPKB mobilnya karena pihaknya punya surat kuasa.
Ibu-ibu itu pun meminta orang rumah untuk mengirimkan foto bukti BPKB atau surat kepemilikan mobil.
Namun, debt collector tersebut belum puas dan ingin mengecek nomor rangka untuk memastikan dugaannya.
Baca juga: Warganet Keluhkan Sulitnya Mengurus BPKB Hilang, Ada 15 Persyaratan
hampir terjadi penarikan unit suzuki ertiga oleh debtcollector leasing @mandiriutamafinance di mall @theparksemarang. jelas2 bukan mobil kreditan beli cash. kronologi kak ipar ku lagi jalan2 ke mall thepark sama anak2nya. habis parkir, tiba2 dihadang mobil didepan sama orang debtcollectornya. terus mereka turun. mengetuk pintu sopir agar minta kak iparku turun dari mobil. tanpa rasa bersalah kak iparku. membunyikan klakson karena takut ada apa2. terus security dateng kak iparku baru berani buka pintu & turun dari mobil. singkat cerita debtcollector ingin mengecek mobil kak iparku.kak iparku mau panggil polisi tapi pihak security thepark tidak mengijinkan. karena alasan kalau ketahuan managernya bs panjang urusanya. tenyata surat penarikan plat nomer & no rangka tidak sesuai. hati2 bagi ibu2 atau mbak2 yg nyetir sendiri. @poltabessemarang @lingkarsemarang @semarang.story @semarangterkini @infosemarang ? suara asli - Tukangsinyalindonesia
Akhirnya, ibu-ibu tersebut memanggil pihak kepolisian untuk memverifikasi nomor rangka kendaraan sesuai dengan surat kuasa yang dibawa oleh debt collector.
Setelah dilakukan pengecekan, ternyata nomor rangka mobil tersebut tidak sesuai, yang berarti mobil ibu-ibu tersebut sah dan tidak bermasalah.
Awalnya, debt collector tersebut tetap bersikeras dan justru ingin mengecek nomor mesin. Namun ibu-ibu menolak, karena awalnya hanya debt collector hanya ingin memverifikasi nomor rangka.
Singkat cerita, debt collector tersebut akhirnya meminta maaf atas kesalahannya dan membiarkan ibu-ibu tersebut pergi.
"Kita mohon maaf. Monggo silahkan ibu bisa jalan lagi," katanya.
Baca juga: Cara Produsen Pelumas Ini Berbagi di Bulan Ramadhan
Dalam video tersebut tidak dijelaskan dari mana debt collector itu berasal. Namun dalam video lain yang diunggah oleh akun TukangsinyalIndonesia, yang diduga merupakan kejadian yang sama, terlihat logo Mandiri Utama Finance.
Terlihat pada kolom komentar, banyak netizen yang menuntut penjelasan dari Mandiri Utama Finance terkait kejadian yang ada dalam video viral tersebut.
Hingga berita ini ditulis, Kompas.com sudah mencoba menghubungi pihak Mandiri Utama Finance, namun belum mendapat balasan.
Kompas.com juga berupaya menghubungi Mandiri Utama Finance yang melayani pembiayaan kendaraan bermotor untuk mengetahui prosedur penarikan, namun tidak mendapat respons.
Sangat diimbau kepada para pengendara, apabila merasa tidak memiliki tanggungan kredit atau hutang kepada leasing atau bank, untuk tidak melayani pengecekan unit kendaraan, karena dikhawatirkan penipuan.
Apabila pihak debt collector itu memaksa, bisa meminta tolong pada petugas keamanan atau langsung ajak pihak debt collector itu ke kantor polisi terdekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.