JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah anjlok ke level terendah sejak Juni 1998 per Selasa (25/3/2025).
Dikutip dari Reuters, Selasa, rupiah sempat turun 0,5 persen ke level 16.640 per dollar AS. Kemudian, pada perdagangan terakhir, rupiah berada di level 16.590 per dollar, mendekati posisi terendah dalam sebulan.
Turunnya nilai tukar rupiah tentu bisa berpotensi berdampak pada berbagai industri, tak terkecuali untuk industri otomotif.
Baca juga: Pemutihan Pajak Kendaraan di Jawa Barat Berlaku hingga 30 Juni 2025
Terkait kondisi ini, Sri Agung Handayani, Marketing Director dan Corporate Communication Director PT Astra Daihatsu Motor, mengatakan, pihaknya masih terus memonitor fluktuasi yang terjadi saat ini.
Namun, ia memastikan bahwa Daihatsu tidak akan serta merta langsung menaikkan harga jual kepada konsumen.
“Kita pastinya akan memonitor fluktuasi ini dulu, tidak otomatis langsung menaikkan harga kepada konsumen. Kami pastikan saat ini tdk ada kenaikkan harga utk pembeli Daihatsu,” ucap Agung, kepada Kompas.com, Rabu (26/3/2025).
Lebih lanjut lagi, Agung menjelaskan bahwa Daihatsu telah memiliki lokalisasi pembuatan mobil hingga 80 persen. Lokalisasi produk yang tinggi ada pada model Sigra, Ayla, Xenia hingga Terios.
Baca juga: Catat, Ini 11 Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan
“Kami ADM sbg produsen jg sangat didukung oleh lokalisasi yg sdh lebih 80 persen,” kata Agung.
Praktis hal ini menjadi salah satu faktor kuat Daihatsu untuk tidak serta menaikkan harga mobil, mengingat banderol yang ditawarkan cukup kompetitif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.