JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai solusi dan kewajiban dalam menghadirkan moda transportasi yang aman dan nyaman, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) telah menghadirkan layanan bus dengan konsep buy the service (BTS).
Seiring dengan perkembangannya, layanan transportasi darat perkotaan tersebut pun mulai menyebar di Indonesia dan makin digemari. Dari semula 5 kota saat ini sudah hadir di 10 kota besar.
Tingginya animo masyarakat menggunakan layanan bus perkotaan dengan konsep BTS, dibuktikan dengan jumlah penumpang yang makin meningkat tiap harinya.
Baca juga: Tekan Kendaraan Pribadi, Kemenhub Siapkan Layanan BRT di Sumut
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, kehadiran BTS Teman Bus ini merupakan salah satu bentuk respon Pemerintah Pusat dalam mendorong transformasi angkutan perkotaan yang berkelanjutan.
"Hingga saat ini load factor BTS pada beberapa kota cukup bagus, terlebih di Banyumas maupun Makassar yang load factor-nya sering mencapai lebih dari 100 persen, sehingga kerap terjadi antrian penumpang yang antusiasi ingin mencoba BTS. Apalagi sampai saat ini layanan BTS juga masih gratis," ucap Budi, dalam konferensi pers virtual, Sabtu (15/1/2022).
Lihat postingan ini di Instagram
Suharto, Direktur Angkutan Jalan Ditjen Hubdat mengatakan hal yang senada. Menurut dia, nantinya diharapkan pemerintah daerah ikut berperan agar bisa mengambil alih layanan BTS yang sudah disiapkan pemerintah pusat.
Apalagi layanan bus perkotaan dengan konsep BTS juga sudah banyak dinantikan kehadirannya di kota-kota yang ada di Indonesia karena memiliki standar layanan yang maksimal.
Baca juga: Tak Ada Kejelasan, Daihatsu Pertanyakan Aturan Main Mobil Rakyat
"Kenapa? Karena bus BTS ini dilengkapi dengan CCTV dan sistem IT di setiap unitnya sehingga memberikan rasa aman, adanya keterjangkauan tarif dan meskipun berbayar nantinya masih mempertimbangkan kemampuan masyarakat," ujar Suharto.
"Terutama juga menyangkut keamanan dan keselamatan bagi para penumpang. Kemudian di tiap unit bus kami ini mempertimbangkan bagi para penyandang disabilitas sehingga mudah untuk diakses," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.