BOGOR, KOMPAS.com – Bogor merupakan salah satu kota yang memiliki layanan bus dengan model Buy The Service (BTS) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Bus tersebut pun sudah beroperasi sejak November 2021 dan pada awal Desember, bus bertajuk Bis Kita Transpakuan resmi mengoperasikan empat koridor dengan total 49 armada.
Namun, di awal 2022, layanan ini harus dihentikan sementara. Mengutip dari Instagram Wali Kota Bogor Bima Arya, penghentian pengoperasian bus tersebut dikeluarkan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Baca juga: Honda Kerek Harga HR-V 1.5, Brio RS, dan City Hatchback RS
View this post on Instagram
“Penghentian operasional ini karena adanya perubahan sistem lelang umum menjadi e-katalog yang berdampak pada alokasi anggaran untuk operasional Bis Kita,” ucap Bima Arya dikutip dari Instagram, Kamis (6/1/2022).
Bima menambahkan, penghentian program ini juga berlaku seluruh Indonesia. Bahkan Trans Semanggi Suroboyo Bus yang seharusnya mulai beroperasi awal 2022 juga turut ditunda.
“Menurut BPTJ, penghentian ini maksimal selama satu bulan,” ucapnya.
Baca juga: Kecelakaan Maut Motor Pengawal Ambulans Tertabrak Truk di Subang
Program Bis Kita diklaim berhasil meningkatkan minat masyarakat menggunakan transportasi berupa bus perkotaan. Load factor dari sekitar dua bulan beroperasi tercatat 11.600 penumpang naik setiap harinya.
“Itu jumlah yang sangat baik, di atas rata-rata pada umumnya. Artinya, Bis Kita diterima sebagai opsi transportasi masyarakat Kota Bogor,” kata Bima.
Di akhir unggahan, Bima menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Bogor akan terus berkoordinasi dengan BPTJ. Harapannya layanan Bis Kita secapatnya akan kembali mengaspal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.