Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ban Kempis Diajak Jalan, Bisa Bikin Pentil Ban Robek

Kompas.com - 07/10/2021, 18:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sering terlihat pengendara sepeda motor memaksa jalan meski ban kempis atau kurang tekanan udara. Kebiasaan itu jangan diteruskan karena dapat merusak ban.

Untuk ban yang masih pakai tipe ban dalam, ban yang dipakai saat kempis akan merusak pentil ban. Dalam kasus terburuk membuat pentil robek sehingga harus ganti baru.

Baca juga: Triumph Rilis Tiger Sport 660, Lawan Berat Versys 650 dan CB500X

Dodiyanto, Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk, produsen IRC Tire, mengatakan, hal itu bisa terjadi karena pentil pada ban dalam dibuat menyatu, beda dengan pentil ban tubeless yang mengikat di pelek.

Tutup pentil ban punya fungsi penting mencegah ban mudah bocor.Foto: Tokopedia Tutup pentil ban punya fungsi penting mencegah ban mudah bocor.

"Khusus yang masih pakai pentil tube tidak boleh tekanan angin kurang dipakai terus menerus karena bisa mengakibatkan valve di pentil copot atau malah robek dari ban dalamnya," kata Dodi, saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Dodi menambahkan, pentil ban bisa robek lantaran posisi pentilnya tidak tegak. Sehingga saat sering dipakai jalan, bagian bawah pentil yang menyabung ke ban dalam dalam tidak sanggup menahan beban, sehingga terjadilah robek.

Baca juga: Alih Generasi dan Larisnya Mobil MPV di Tanah Air

Tread wear indicator atau tanda keausan pada ban motorDok. DAM Tread wear indicator atau tanda keausan pada ban motor

"Pada saat tekanan udara kurang artinya ban jadi menanggung beban lebih berat. Dalam kondisi tersebut posisi pentil ikut miring dan bisa membuat pentil lepas dari ban dalam," ujarnya.

Dodi mengatakan, jangan biarkan tekanan udara pada ban berkurang terus menerus. Tambahkan tekanan udara pada ban sesuai ketentuan yang disarankan pabrikan.

"Jangan lupa untuk memakai tutup pentil, karena berfungsi menjaga ban tak mudah bocor," kata Dodi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau