Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi Pengemudi Truk Berharap Pemerintah Perbanyak Pos Vaksinasi

Kompas.com - 09/07/2021, 16:12 WIB
M. Adika Faris Ihsan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat resmi dilaksanakan sejak tanggal 3 Juli kemarin hingga 20 Juli 2021. Selama 17 hari ini akan ada pengendalian dan pembatasan mobilitas di tiap wilayah di seluruh Jawa dan Bali.

Adanya pembatasan mobilitas ini tentu berdampak bagi para pelaku di sektor logistik, terutama pengemudi truk yang menjadi garda terdepan dalam aktivitas pendistribusian barang antar daerah.

Guna memudahkan sektor logistik ini tetap berjalan lancar, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan bahwa pengemudi truk tidak wajib memiliki sertifikat vaksinasi Covid-19. Namun, mereka tetap diarahkan untuk proses vaksinasi.

Baca juga: PPKM Darurat, Ini Lokasi Penyekatan di Tol Cikampek

"Pengemudi logistik atau truk dari dan ke pulau Jawa dan pulau Bali untuk sertifikat vaksin tidak diwajibkan. Namun dalam Surat Edaran, pengemudi truk dan awak diarahkan untuk vaksin," kata Budi dalam konferensi pers virtual beberapa waktu lalu.

Kontras dengan pernyataan tersebut, beberapa klien pengguna jasa distribusi logistik meminta sertifikat vaksin bagi para pengemudi truk sebagai syarat wajib. Tentu saja hal ini menyulitkan bagi pengemudi yang belum mendapat jatah untuk vaksin.

Isu tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Bidang Angkutan Distribusi dan Logistik DPD Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jateng dan DIY Agus Pratiknyo, dalam diskusi virtual, Kamis (8/7/2021).

Baca juga: Titik Penyekatan di Kabupaten Bogor Ditambah, Ini Lokasinya

"Hari ini saya mendapatkan kabar 30 sopir yang harusnya muat sekarang tidak bisa gara-gara tidak punya sertifikat vaksin. Beberapa customer yang kami layani memiliki standar Health, Security, and Environment (HSE) tinggi. Pokoknya sopir harus sudah divaksin," ungkapnya.

Kendala tersebut diperparah dengan minimnya informasi mengenai lokasi vaksinasi khusus para pengemudi truk. Dengan mobilitasnya yang tinggi, pengemudi truk sulit mendaftarkan diri dalam program vaksinasi di suatu wilayah.

Keluhan mengenai lokasi vaksinasi ini disuarakan kembali oleh Agus Yuda, Ketua Asosiasi Pengemudi Nusantara, dalam kesempatan yang sama.

"Kalau tempat vaksinasinya, kami pengemudi angkutan barang belum mendapatkan informasi dari Kementerian Perhubungan ataupun dinas terkait. Tidak ada informasi juga dari teman-teman di Merak. Cuma ada informasi dari teman-teman Aptrindo ada vaksinasi di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan Tanjung Priok," kata Agus.

Baca juga: Harga Motor Bekas Honda Scoopy Semua Generasi, Mulai Rp 7 Jutaan

Agus mengeluhkan informasi mengenai lokasi vaksinasi yang saat ini tersedia hanya di sekitar area pelabuhan saja. Padahal banyak pengemudi truk bekerja di wilayah yang tidak bersinggungan dengan pelabuhan.

Oleh karena itu dibutuhkan posko vaksinasi khusus pengemudi truk yang didirikan di lokasi-lokasi strategis guna menjangkau lebih banyak pengemudi truk.

"Kalau pun dari Kementerian Perhubungan membuat program vaksinasi untuk pengemudi angkutan barang, yang kami harapkan diadakan di kawasan industri, rest area dalam tol, ataupun jembatan timbang. Supaya kami ini lebih mudah mengaksesnya," kata Agus menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Terungkap Identitas Penumpang Alphard Putih Saat Insiden Patwal Tendang Pemotor di Puncak

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Jadikan Ramadhan Makin Seru, Segera Persiapkan Jadwal Imsakiyah dan Kebutuhan Lain Berikut

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Tanda Oli Mesin Mobil Sudah Minta Diganti

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Polisi Gali Motif Eks Kapolres Ngada Cabuli Anak dan Jual Videonya ke Situs Australia

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

Grab Umumkan THR Ojol untuk Mitra Pengemudi

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Pemesanan Tukar Uang Baru BI Dibuka Pukul 09.00 WIB, Ini Cara Daftarnya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Mau Puasa dengan Tenang? Pastikan Jadwal Imsakiyah dan Kebutuhan Ramadhan Lain Sudah Siap

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Gugat UU Hak Cipta, Ariel dkk Minta Boleh Nyanyikan Lagu Tanpa Izin Pencipta Asal Bayar Royalti

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

Samsung Galaxy A56 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Usai Diperiksa Kejagung, Ahok: Saya Juga Kaget, Kok Gila Juga

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Kapolres Ngada Bayar Rp 3 Juta untuk Berhubungan Intim dengan Anak 6 Tahun di Hotel Kupang

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Semen Padang vs Persib Bandung di Liga 1, Prediksi, H2H, dan Klasemen

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Istri Ungkap Penyebab Wendi Cagur Dilarikan ke Rumah Sakit

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Dedi Mulyadi Cari Kades yang Marah soal Pembongkaran Bangunan Liar di Bekasi

api-1 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Megawati Pernah Tolak RUU TNI, Puan: Itu Sebelum Dibahas Bersama
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau