JAKARTA, KOMPAS.com – Saat momentum mudik Lebaran nanti, Korlantas Polri berencana melaksanakan Operasi Ketupat 2025 yang akan dibagi menjadi dua skema.
Operasi Ketupat di Jawa, Bali dan Lampung akan dilakukan pada tanggal 23 Maret hingga 8 April. Sementara di luar 3 wilayah itu, Operasi Ketupat pada tanggal 26 Maret hingga 8 April.
“Maka dari itu ketika kita bicara kebijakan work from anywhere dimulai tanggal 24 hingga 27, dimungkinkan tanggal 22, 21, 20 dan 19 ini sudah mulai masyarakat bergerak mengawali untuk berangkat mudik,” ujar Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho, dikutip dari keterangannya (17/3/2025).
Baca juga: Tanda Oli Mesin Mobil Sudah Minta Diganti
“Maka dari itu apakah nanti pada saat arus mudiknya itu H-3 sesuai dengan kebiasaan, ini belum tentu, nanti kita akan lihat traffic counting ketika kita melihat itu baik di jalan nasional dan di jalan tol,” kata dia.
Sementara itu, Kakorlantas juga mengimbau para pemudik untuk merencanakan perjalanan dengan baik mulai dari rute, waktu tempuh, dan tempat istirahat untuk mengantisipasi terjadi penumpukan saat mudik Lebaran.
“Kepada seluruh pemudik agar betul-betul merencanakan dari awal berangkat dari Jakarta mau ke mana jaraknya, mau berhenti di mana kalau mau berhenti di rest area penuh para pemudik bisa keluar tol bisa menikmati kuliner di kabupaten, setelah istirahat masuk tol lagi baru melakukan perjalanan,” ucap Agus.
Baca juga: Suzuki Akhirnya Bicara Rencana Peluncuran Fronx Hybrid di Indonesia
Lebih lanjut, ia juga menegaskan bahwa pihaknya siap mengamankan arus mudik di berbagai jalur transportasi guna memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan masyarakat.
“Kami siap hadir mengamankan duta-duta pemudik saya sebagai kakorlantas Polri yang akan kamu sampai singkat kaitannya dengan tata kelola baik itu di jalan tol, jalan nasional, pelabuhan penyeberangan, termasuk juga tempat wisata,” kata Agus.
Berdasarkan hasil traffic counting yang dilakukan Jasa Marga dan Kemenhub bahwa pelaksanaan Operasi Ketupat tahun lalu jumlah pemudik yang melintasi jalan tol mengalami penurunan, sedangkan pemudik yang menggunakan jalur arteri justru meningkat.
Baca juga: Aturan Kendaraan Disita dan Data Dihapus Saat STNK Mati 2 Tahun
“Pemudik yang melintasi tol itu turun 6,1 persen tetapi yang melalui arteri itu ada kenaikan itu hasil dari traffic counting dari Jasa Marga atau Kementerian Perhubungan,” ucap Agus.
“Sedangkan kecelakaan mengalami penurunan 8 persen tapi di tol ada kenaikan fatalitas, Oleh sebab itu, kami dengan stakeholder sudah memprioritaskan untuk bisa melakukan upaya-upaya preventif dan edukatif,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.