JAKARTA, KOMPAS.com – Bus pariwisata mengalami kecelakaan masuk jurang di Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (11/3/2021).
Insiden ini menelan mengakibatkan 27 orang meninggal dunia di lokasi dan 39 orang dalam kondisi selamat.
Untuk diketahui, lokasi Tanjakan Cae memang terkenal dengan jalurnya yang sempit dengan kondisi naik-turun. Risikonya terbilang tinggi, mengingat cuaca hujan juga masih sering terjadi belakangan ini.
Baca juga: Nissan dan Mitsubishi Siap Lahirkan Mobil Listrik Murah Rp 200 Jutaan
Berkaca dari kejadian tersebut, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, mengatakan, penting bagi sopir bus maupun kendaraan lainnya untuk mengecek ulang rute perjalanan yang bakal dilalui.
“Ketika melalui jalan yang bergelombang atau naik turun pegunungan, maka bikin strategi mengemudi yang optimal,” ujar Sony, kepada Kompas.com (11/3/2021).
“Hindari mengandalkan rem terutama di turunan, manfaatkan engine brake atau exhaust brake dan jaga jarak aman. Gunakan rem kaki hanya sesekali ketika meluncur,” kata dia.
Baca juga: Ini Spesifikasi Bus Pariwisata yang Terperosok ke Jurang di Sumedang
Sony juga mengatakan, kendaraan niaga punya karakteristik masing-masing. Misalnya tidak semua bus bisa dioperasikan dengan cara yang sama. Pasalnya tiap unit kendaraan memiliki kelengkapan yang berbeda-beda.
“Di sini peran pengemudi dalam menggabungkan dirinya dengan kondisi kendaraan sangat penting,” ucap Sony.
Menurutnya, penting bagi pengemudi untuk melakukan safety induction. Pastinya semua mengikuti aturan dan para penumpang menggunakan safety belt.
Baca juga: Truk Tabrak Daihatsu Ceria, Ingat Bahaya saat Keluar dari Rest Area
“Hindari juga suasanya riuh di dalam kabin, karena suasanya nyaman, gembira, dan lain-lain bisa terbawa kepada kurangnya daya pengemudi dalam mengantisipasi kondisi darurat,” ujar Sony.
“Sensitif lah terhadap hal yang ganjil, jangan mengambil risiko. Karena manusia punya keterbatasan kemampuan, jadi hanya akan sehat yang bisa meminimalisir risiko tersebut,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.