Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kerusakan Ban Truk Berjuluk Kawat Liar

Kompas.com - 03/12/2020, 12:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kerusakan pada ban truk memang sangat banyak. Biasanya disebabkan oleh cara penggunaan ban yang salah. Namun, ada satu kerusakan yang disebabkan oleh cacat produksi ban, yang kerap dijuluki kawat liar atau wild wire.

Wild wire adalah kasus munculnya sehelai kawat baja yang secara tiba-tiba di permukaan ban. Selain itu, wild wire ini memang relatif jarang terjadi. Munculnya kawat baja ini tidak diikuti dengan adanya kerusakan di sekitar kawat, murni karena kesalahan produksi.

Tire & Rim Consultant dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Bambang Widjanarko mengatakan, ketika ban dilakukan qulity check di pabrikan, memang tidak terdeteksi akan mengalami wild wire.

Baca juga: Juara Dunia, Sponsor Mulai Berdatangan ke Tim Suzuki MotoGP

Tekanan udara ban truktruckmagz.com Tekanan udara ban truk

“Ketika di X-Ray, tidak terlihat gejala akan ada salah satu helai kawat baja yang putus. Setelah digunakan, tiba-tiba ada kawat yang keluar dari compound ban,” ucap Bambang kepada Kompas.com, Rabu (2/12/2020).

Munculnya sehelai kawat baja itu bisa terjadi di bagian luar (eksterior) maupun di bagian dalam (interior) ban. Jika kemunculan kawat baja tersebut terdapat di bagian luar ban, maka bisa saja kawat baja itu tidak mengganggu apa-apa terhadap ban nya.

Baca juga: Franco Morbidelli Mau Tunggangi M1 2020 dengan Satu Syarat

“Namun jika terjadinya di bagian dalam ban jenis tube type (pakai ban dalam), maka kemunculan kawat baja tersebut akan menyebabkan kebocoran pada ban dalam yang tertusuk olehnya,” kata Bambang.

Jadi ketika ban dalam diisi tekanan udaranya sampai penuh, tidak lama kemudian kempis karena mengenai wild wire ini. Jadi harus diperhatikan secara teliti bagian interior ban apakah ada kawat tajam yang bisa menusuk ban dalam.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau