JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan Otobus (PO) Anas Nasional Sejahterah (ANS) resmi mengeluarkan bus baru garapan karoseri Morodadi Prima asal Malang, Jawa Timur.
Menariknya, meski menggunakan bodi yang sama, namun ada fitur baru berupa spion yang bisa dilipat otomatis. Tak hanya itu, perbedaan paling signifikan juga ada pada sektor sasisnya yang ternyata menggunakan keluaran Mercedes Benz OH 1626.
Sasis OH 1626 diketahui sudah mengusung modular, tak lagi ladder frame seperti OH 1562. Dengan sasis tersebut membuaat space frame untuk membuat bagasinya tembus. Sistem peredam kejutnya juga beda lantaran telah ditopang air suspansion, bukan lagi per daun.
Baca juga: PO ANS Rilis Lagi Bus dengan Sasis Baru plus Spion Elektrik
Ragam fasilitas bus ANS yang memiliki kapasitas 32 tempat duduk ini juga cukup lengkap. Mulai dari GPS, CCTV, bahkan juga tersedia smoking room yang letaknya ada di depan, atau menyatu dengan area pengemudi.
Bus ANS dengan sasis baru menjadi berita niaga terpopuler pada Rabu (2/12/2020), selanjutnya jaga masih ada deretan arikel menarik lainya dari dunia niaga, MotoGP, sampai masalah ban mobil.
1. Mengenal Beragam Singkatan Nama dari PO Bus di Sumatera
Masih dari ranah niaga, namun kali ini informasinya terkait masalah singkatan dari Perusahaan Otobus yang banyak meladeni rute Sumatera. Seperti diketahui, bus lintas Sumatera memang memiliki banyak keunikan.
Tak hanya dari tampilan dan akeseori, tapi juga dari nama PO yang disingkat sehingga kadang membuat sebagian orang penasaran mengenai arti atau kepanjangannya. Contoh seperti PMH, NPM, ALS, ANS, SAN, dan PMTOH.
Setelah diusut, memang semuanya ternyata singkatan yang sengaja dilakukan oleh perusahaan bus agar mudah diingat para penumpangnya.
Baca juga: Mengenal Beragam Singkatan Nama dari PO Bus di Sumatera
Untuk ALS memiliki kepanjangan Antar Lintas Sumatera, PMH merupakan kependekan dari Persatuan Motor Horas, ATS berarti Aceh Transport Sanutra, sementara PMTOH adalah Perusahaan Motor Transport Ondernemer Hasan.
2. Benarkah Ban Mobil Harus Istirahat saat Menempuh Perjalanan Jauh ?
Seperti diketahui, ban menjadi satu-satunya dari ratusan komponen pada mobil yang langsung berinteraksi dengan aspal. Dengan begitu, otomatis perannya tak kalah penting dibandingkan mesin.
Seperti biasa, ban pun butuh perawatan berkala, terutama soal masalah udara yang harus rutin dijaga. Tapi belakangan ini banyak persepsi yang beranggapan ternyata ban juga butuh istirahat ketika berkendara jarak jauh.
Hal tersebut dilakukan bukan lantaran ban bisa letih dalam perjalanan, tapi karena untuk menjaga suhunya agar tetap bisa stabil. Apakah benar demikian ?
Baca juga: Benarkah Ban Mobil Harus Istirahat saat Menempuh Perjalanan Jauh?
Jawabannya bisa langsung dicek pada artikel terkait.