Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Daihatsu Soal Relaksasi Pajak Nol Persen

Kompas.com - 16/10/2020, 12:21 WIB
Stanly Ravel,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski mengakui adanya kekhawatiran penundaan penjualan akibat misteri relaksasi pajak nol persen yang tak ada kepastian, tapi PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengklaim hal tersebut sejauh ini tidak mempengaruhi penjualannya.

Kondisi ini dicerminkan melalui pencapaian penjualan retail Daihatsu yang justru tumbuh 23 persen pada September dibandingkan bulan sebelumnya.

Lalu apakah benar sejauh ini ada penundaan penjualan, lantas apa harapan Daihatsu soal realisasi pajak nol persen yang masih menjadi tanda tanya kapan akan diputuskan.

Baca juga: Alasan Fortuner dan Kijang Innova Facelift Baru Diluncurkan Sekarang

Menjawab hal ini, Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT ADM mengatakan, secara dampak berupa penundaan pembelian dari konsumen bisa saja terjadi.

Tapi seberapa besarnya, sampai saat ini memang tidak diketahui pasti.

"Kemungkinan besar yang namanya impak itu ada, tetapi kalau bicara hasil, ternyata pasar di September naik. Kalau tidak ada isu (relaksasi) kemungkinan pasar bisa naik lebih besar, mungkin saja, tetapi kami tidak bisa hitung (penundaan), hanya pasar naik 15 persen dari Agustus," ucap wanita yang akrab disapa Amel dalam diskusi virtual, Kamis (15/10/2020).

Sementara ketika ditanya soal harapan mengenai stimulus pajak untuk mendongkrak penjualan mobil di Tanah Air sampai akhir tahun, Amel hanya menjelaskan bila Daihatsu yakin keputusan yang diambil pemerintah sudah memikirkan segala dampaknya.

Walaupun beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam pemerintahnya sudah lebih sigap dengan memberikan keringanan pajak mobil baru bagi rakyatnya, tapi hal tersebut tak menjadi jaminan bila diterapkan di Indonesia hasilnya juga akan positif.

Baca juga: Daihatsu Longgarkan Waktu Produksi Sesuai Protokol Kesehatan

"Pada dasarnya kami percaya, keputusan yang diambil pemerintah sudah memikirkan segala dampaknya. Satu keputusan akan berimpak pada sektor yang lain, saya yakin pemerintah tidak akan ambil keputusan tanpa mengevaluasi secara keseluruhan," ujar Amel.

"Kami sebagai pemain, percaya bahwa keputusan yang diambil, apapun itu, pasti sudah dipikirkan masak-masak. Apalagi ibu menteri (Sri Mulyani) mendapatkan reputasi sebagai Menteri Keuangan terbaik, jadi saya percaya keputusan yang baik untuk semua," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
kalo emang tujuannya mengurangi beban rakyat, mending pph21 dihapus


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Rieke PDI-P "Ngegas" Semprot Bos PTPN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau