Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Perekonomian, Menhub Kejar Proyek Stategis Transportasi Darat

Kompas.com - 21/08/2020, 18:21 WIB
Stanly Ravel,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk menggerakan roda perekonomian, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan terus menggarap sejumlah proyek strategis pada sektor transportasi darat.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, hal ini dilakukan sekaligus untuk merajut keberagaman masyarakat Indonesia yang memiliki latar belakang suku, ras, budaya dan bahasa yang berbeda.

"Sektor transportasi darat, seperti transportasi jalan, perkotaan, angkutan sungai, danau dan penyeberangan (asdp) memiliki peran yang vital dalam menyatukan keberagaman nusantara," ujar Budi dalam keterangan resminya, Kamis (20/8/2020).

Baca juga: Kemenhub Percepat Penggunaan Kendaraan Listrik

Budi menjelaskan kehadiran negara untuk memfasilitasi perpindahan orang dan barang dengan moda transportasi darat, akan dilakukan semaksimal mungkin. Terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19 yang dihadapi dalam enam bulan terakhir.

Menhub Budi Karya Sumadi, saat menjadi pembicara kunci pada Webinar Peran Transportasi untuk Merajut Keberagaman.DOK. Humas Kemenhub Menhub Budi Karya Sumadi, saat menjadi pembicara kunci pada Webinar Peran Transportasi untuk Merajut Keberagaman.

Menurut Budi, sejumlah proyek strategis di sektor transportasi tengah dan akan dikerjakan Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat diantaranya adalah subsidi angkutan perkotaan atau Buy The Service. Program ini akan dilakukan di lima kota yang meliputi Palembang, Solo, Yogyakarta, Medan, dan Denpasar.

Selain itu, revitalisasi beberapa terminal bus Tipe A juga akan dilakukan, jumlahnya mencapai 15 lokasi yang dianataranya Terminal Harjamukti Cirebon dan Terminal Tirtonadi Surakarta. Ditjen Perhubungan Darat juga akan menggalkan kegiatan Bukti Lulus Uji Elektronik atau BLUe.

Tak hanya itu, mendukung transportasi darat, Kemenhub juga akan membangun 12 pelabihan di Sumatera Utara, terminal baran internasional di enam lokasi di Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Papua, serta pembangunan sejumlah sarana tranportasi darat lainnya.

Baca juga: Luhut Sebut Transportasi Darat Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi

Sejumlah warga membawa barang bawaan menuju bis antar provinsi untuk mudik lebih awal di Terminal Bus Pakupatan, Serang, Banten, Kamis (23/4/2020). Meski pemerintah melarang mudik lebaran tahun 2020, sejumlah warga tetap pulang ke kampung halamannya sebelum puasa dengan alasan sudah tidak ada pekerjaan meski nantinya harus menjalani isolasi mandiri.ANTARA FOTO/ASEP FATHULRAHMAN Sejumlah warga membawa barang bawaan menuju bis antar provinsi untuk mudik lebih awal di Terminal Bus Pakupatan, Serang, Banten, Kamis (23/4/2020). Meski pemerintah melarang mudik lebaran tahun 2020, sejumlah warga tetap pulang ke kampung halamannya sebelum puasa dengan alasan sudah tidak ada pekerjaan meski nantinya harus menjalani isolasi mandiri.

Budi berharap proyek strategis tersebut dapat berjalan sesua rencana untuk menggerakan roda perekonomian Indonesia. Hal ini untuk mempercetap pemuliah akibat dampak Covid-19

"Seperti yang sudah disampaikan oleh Presiden saat pidato Sidang Tahunan dan Sidang Bersama MPR/DPR lalu yaitu bahwa dalam situasi krisis akibat pandemi ini, justru kita harus terus bergerak membuat terobosan untuk menciptakan lompatan kemajuan. Di sektor transportasi darat, sejumlah proyek strategis tadi adalah terobosan-terobosan yang dilakukan," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com