Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ban Tubeless Kena Paku, Jangan Langsung Dicabut

Kompas.com - 12/07/2020, 15:01 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir semua bikers pasti pernah mengalami kondisi ban motor bocor saat kondisi darurat. Biasanya akan ditandai dengan ciri-ciri motor terasa oleng atau goyang saat dikendarai.

Hal ini tentunya sangat menyebalkan, apalagi jika terjadi di malam hari dan dalam kondisi sedang buru-buru.

Namun, sebenarnya ada cara yang bisa dilakukan untuk membuat ban bocor tidak semakin parah saat dalam kondisi darurat.

On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk, Zulpata Zainal, mengatakan, untuk tipe ban tubeless masih bisa dijalankan selama pakunya masih menempel.

Baca juga: Kawasaki Ninja 250 Bekas Masih Jadi Primadona

“Dengan catatan, pakunya adalah paku biasa, bukan paku ranjau. Untuk sementara masih bisa dijalankan selama pakunya masih menancap. namun tekanan anginnya harus ditinggikan. Tapi ini hanya bersifat sementara,” ujar Zulpata saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/7/2020).

Ilustrasi berkendara ISTIMEWA Ilustrasi berkendara

Zulpata melanjutkan, cara tersebut aman untuk dilakukan selama tekanan angin ban masih cukup. Perlu dicatat juga, cara tersebut tidak berlaku jika pemiliki motor menggunakan ban dalam.

Baca juga: Sejarah Kawasaki Ninja dari Generasi Ke Generasi, Mana Favorit Anda?

“Kalau ban dalam sudah kena paku, tidak dapat dijalankan lagi. Karena tekanan anginnya sudah habis,” katanya.

Ada juga yang memanfaatkan lem super untuk menambal ban tubeless dalam kondisi darurat. Tetapi menurut Zulpata hal ini tidak bisa dilakukan.

“Kalau hanya menggunakan lem sepertinya tidak akan kuat, sebab tekanan angin ban itu luar biasa. Jadi kalau sekedar lem saja, sepertinya tidak akan cukup,” ucap Zulpata.

Zulpata menegaskan, ban yang mengalami kebocoran memang sebaiknya segera diperbaiki atau ditambal.

Ban yang mengalami kebocoran harus segera ditambal dengan sempurna, bukan sementara seperti cara di atas. Karena komponen ini berhubungan langsung dengan keselamatan pengendara,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau