Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Bahaya Jika Terlalu Lama Berkendara di Belakang Bus dan Truk

Kompas.com - 19/06/2020, 11:22 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berada di belakang kendaraan besar seperti bus dan truk, bukan hanya tidak nyaman, tapi juga berpotensi membahayakan bagi kendaraan lebih kecil semacam mobil dan sepeda motor.

Jusri Pulubuhu, Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, berada di belakang bus dan truk dapat membahayakan karena membuat blind spot alias titik buta lebih besar.

Baca juga: Etika Mengemudikan Mobil di Lajur Kanan Jalan Tol

"Karena kita tidak tahu apa yang terjadi di depan mobil kita. Dia (sopir bus dan truk) sudah bisa memprediksi manuver apa yang diambil sedangkan kita di belakang seperti pakai kacamata gelap, hanya sisi samping bus saja yang kita lihat," kata Jusri kepada Kompas.com, Kamis (18/6/2020).

Hal yang sering terjadi ialah, saat bus atau truk mengerem maka mobil atau motor malah menabrak ke depan. Ini terjadi karena pengemudi kurang reaktif sebab seperti melihat tembok.

"Jadi kalau bus mengerem tiba-tiba kita tidak bisa berbuat banyak sebab fase analisa kita jadi sedikit, atau waktu persepsi kita mempelajari sesuatu jadi sedikit," katanya.

Salah satu cara jika berada di belakang bus atau truk kata Jusri, ambil jarak cukup jauh agar pandangan lebih luas. Konsekuensinya ialah kecepatan lebih lambat tapi hal ini lebih aman dari sisi safety driving.

Baca juga: Begini Cara Mengemudi Aman Memanfaatkan Aplikasi Maps

"Keuntungannya bidang pandangnya lebih besar. Kemudian ada jarak lebih jika bus mengerem. Seperti kalau kita berdiri satu meter depan pintu kita tidak bisa lihat apa-apa, tapi kalau kita mundur bakal lebih terlihat," katanya.

"Ada opsi lain yaitu mencari kondisi yang tepat untuk menyalip agar mendapat bidang pandang yang lebih luas. Jadi jangan berah-betah di belakang bus atau truk. Kalau bus mengerem, kita tidak tahu akan bahaya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau