Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ducati Siap Balap Meski Tanpa Penonton

Kompas.com - 19/03/2020, 09:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Sumber Speedweek

JAKARTA, KOMPAS.com - Dampak dari penyebaran virus Corona masih terjadi di skala global. Beberapa negara di Eropa memutuskan untuk menutup wilayahnya alias lockdown, sehingga memaksa jadwal MotoGP jadi mundur.

Jadwal terbaru dari MotoGP 2020 adalah 3 Mei dengan Jerez (Spanyol) sebagai seri pembuka. Namun, itu pun belum bisa dipastikan. Tergantung dari perkembangan virus Corona di negara tersebut dan juga negara asal pebalap.

Baca juga: Jika MotoGP Batal karena Virus Corona, Pebalap Gagal Gajian

Sebelumnya, CEO Dorna Carmelo Ezpelata, mengatakan, MotoGP bisa saja digelar di sirkuit tertutup, tanpa ada penonton. Namun, tetap akan disiarkan di televisi.

MotoGP Qatar 2020 berjalan tanpa digelarnya kelas MotoGP karena wabah virus Corona.. (Photo by KARIM JAAFAR / AFP)KARIM JAAFAR MotoGP Qatar 2020 berjalan tanpa digelarnya kelas MotoGP karena wabah virus Corona.. (Photo by KARIM JAAFAR / AFP)

Direktur Balap Ducati Gigi Dall'Igna, mengatakan, dirinya sama seperti penggemar balap lainnya yang tak sabar ingin memulai seri pertama.

"Dalam kasus ini, Anda harus bisa mengambil sedikit resiko. Menurut saya, resiko yang dimaksud adalah menggelar balap secara tertutup," ujar Dall'Igna, dikutip dari Speedweek.com.

Dall'Igna menambahkan, penggemar MotoGP masih bisa menikmati balap dari rumah. Memang rasanya tidak akan sama dan aneh.

"Tapi, sekarang kondisinya darurat. Anda harus bisa bertindak demikian. Kita akan baik-baik saja balapan tanpa penonton," kata Dall'Igna.

Baca juga: Kalau Terpaksa, MotoGP Musim ini Bisa Sampai 2021

Menurutnya, sekarang ini masih sulit untuk memprediksi berapa seri yang bisa digelar di musim ini setelah penundaan yang cukup lama.

"Situasinya memburuk setiap hari. Tindakan bodoh membuat rencana hari ini jika besok Anda terpaksa mengubah semuanya lagi. Namun, saya yakin jumlah minimal 13 seri yang dibutuhkan untuk musim ini bisa dilaksanakan," ujar Dall'Igna.

Dall'Igna sama seperti warga negara Italia lainnya yang dianjurkan untuk tetap di rumah. Pemerintah Italia akan mengizinkan warganya ke luar negeri jika memang urusan yang sangat mendesak.

Tercatat, Italia menjadi negara di Eropa dengan jumlah kasus Corona terbesar. Jumlahnya mencapai lebih dari 24.000 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau