Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalau Terpaksa, MotoGP Musim ini Bisa Sampai 2021

Kompas.com - 16/03/2020, 08:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

LOSAIL, KOMPAS.com - Seri perdana MotoGP 2020 pindah ke Jerez, Spanyol, karena wabah penyebaran virus covid-19 atau corona. Balapan pembuka yang sedianya digelar Maret mundur jadi Mei 2020.

Konsekuensinya jadwal 2020 jadi menumpuk pada November. Tiap pekan ada balapan. Bahkan, itu pun belum final, karena masih melihat kelanjutan penyebaran virus di beberapa negara Eropa terutama Italia.

Menanggapi hal tersebut, Presiden FIM Jorge Viegas mengatakan, jika memang tidak memungkinkan diselesaikan tahun ini maka MotoGP musim 2020 bisa saja diperpanjang sampai awal 2021.

Baca juga: CEO Sirkuit Sepang Bantah Malaysia Gelar MotoGP Dua Kali

Suasana penonton di sirkuit Mugello, Italia, saat menonton MotoGP. (Photo by Vincenzo PINTO / AFP)VINCENZO PINTO Suasana penonton di sirkuit Mugello, Italia, saat menonton MotoGP. (Photo by Vincenzo PINTO / AFP)

Viegas mengatakan agar dianggap sah sebagai kejuaraan maka MotoGP minimal harus menyelenggarakan 13 seri. FIM berusaha agar jumlah tersebut bisa terpenuhi, bahkan jika harus mundur ke Januari 2021.

"Ya, jika perlu. Bayangkan bahwa beberapa acara belum dibatalkan dan bahwa kita harus melanjutkan balapan nanti. Kami berusaha sejauh mungkin untuk menjaga kejuaraan. Jika perlu, kami akan pergi sampai Januari 2021. Bagi kami, itu tidak tabu," kata Viegas kepada La Tribune de Geneve, dikutip Crash.net, Minggu (15/3/2020).

Baca juga: Jadwal MotoGP Berubah Lagi, Jerez Jadi Seri Pertama

Meski begitu, dia tidak menampik merasakan dampak yang lebih luas dari sekadar jadwal balapan yang tertunda. Jika terus berlanjut, virus corona akan berdampak pada kesehatan dan ekonomi dunia.

"Tentu saja, dan jika kita keluar dari dunia motor (balapan) sebentar, kita harus khawatir tentang konsekuensi global. Pabrik ditutup, sekolah tutup, semua kegiatan ekonomi melambat. Akan ada konsekuensinya, tetapi masih sulit untuk diukur,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com