JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah ada satu kali pembatalan balapan MotoGP akibat virus Corona, sementara beberapa seri lainnya diundur. Pembatalan penyelenggaraan MotoGP tentunya akan berdampak pada sektor finansial.
Dikutip dari GPOne.com, Fausto Gresini, mantap pebalap senior, mengatakan, tim balap layaknya sebuah perusahaan. Jika tidak ada balapan, maka berarti tidak ada yang bekerja.
Baca juga: Jadwal MotoGP Berubah Lagi, Jerez Jadi Seri Pertama
Livio Suppo, prinsipal tim Honda, juga menyebutkan, mengenai masalah dan situasi yang sekarang terjadi di dalam MotoGP akibat wabah virus Corona belakangan ini.
"Kontrak untuk para sponsor dan pebalap mengandung berbagai klausa yang berhubungan dengan keadaan darurat atau force majeure," ujar Suppo.
Suppo menambahkan, jika kejuaraan balap dibatalkan, para sponsor tidak diwajibkan untuk membayar. Dengan kata lain, pebalap pun juga tidak akan menerima bayaran.
Baca juga: Portugal Punya Kesempatan Jadi Tuan Rumah MotoGP 2020
"Gaji pebalap terbagi menjadi dua bagian. Pertama, berhubungan dengan performa, dan kedua, berhubungan dengan tampilan. Jika pebalap tidak balapan, maka tidak akan mendapat bayaran, tergantung dari kesepakatan, seperti misalnya ketika pebalap cedera," kata Suppo.
Suppo memberi contoh, pebalap yang tetap mendapat gaji penuh meskipun absen selama tiga seri, yakni Casey Stoner di tahun 2009. Semua tergantung dari tawar menawar yang dilakukan pebalap dan manajernya saat akan menandatangani kontrak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.