SOLO, KOMPAS.com - Memodifikasi sepeda motor yang masih menggunakan sistem pengabutan karburator, menjadi injeksi membutuhkan waktu tidak sebentar.
Pencarian perangkat set injeksi hingga perakitan motor membutuhkan waktu hingga 1,5 bulan, bahkan bisa lebih.
Mengubah motor karburator menjadi injeksi yang tidak bisa langsung pasang atau plug and play (PNP), membuat mekanik harus melakukan banyak penyesuaian.
Penghitungan yang detail dan tidak boleh salah menjadi bagian yang memakan waktu cukup lama. Belum lagi, harus membuat dudukan baru untuk menyesuaikan sistem injeksi yang akan digunakan.
Baca juga: Modifikasi Suzuki Skywave, dari Karburator Jadi Injeksi
Banyaknya ubahan inilah yang tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Pemilik bengkel Tanjung Motor (TMR), Djoko Prayitno mengatakan, untuk mengubah karburator menjadi injeksi dibutuhkan waktu antara tiga sampai lima pekan.
“Waktu itu tergantung juga antrean yang ada di bengkel juga,” kata pria yang akrab disapa Yitno kepada Kompas.com belum lama ini.
Hal pertama yang harus dilakukan, yakni membongkar total motor yang akan dimodifikasi. Termasuk mencopot sistem pengapian, kabel bodi, dan perangkat pengabut bahan bakar atau karburatornya.
Selain itu, juga perlu dilakukan penyesuaian magnet dan penyetelan timing pengapian motor agar sesuai dengan sistem pengapian baru yakni injeksi.
Baca juga: Modifikasi Skywave Karbu Jadi Injeksi Butuh Dana Jutaan Rupiah
Yitno mengatakan, mengubah motor karburator menjadi injeksi mau tidak mau harus melakukan banyak ubahan pada motor.
Mulai pembuatan dudukan fuel pump pada tangki motor, serta pembuatan dudukan baru untuk sensor-sensor injeksi motor.
“Kemudian juga membuat dudukan injektor, dudukan 02 sensor, dudukan engine temperature sensor, pick up coil,” ucapnya.
Pasalnya, selama ini motor dengan karburator tidak begitu rumit seperti motor injeksi yang perlu penyesuaian melalui komputer.
Melainkan cukup menggunakan cara manual dan keahlian dari mekanik yang menanganinya.
Ditanya soal komponen injeksi yang sering digunakan untuk modifikasi, Yitno mengatakan, dirinya memilih dari Yamaha.
Baca juga: Restorasi Yamaha 125Z Habiskan Lebih dari Rp 50 juta
“Selama ini saya banyak memilih injeksi motor dari Yamaha seperti Xeon series atau Mio series karena lebih simpel dan tidak perlu melakukan reset sensor throttle position,” ucapnya.
Meski begitu, bukan berarti pengerjaan modifikasi ini bisa berjalan mudah. Hal ini karena, motor yang sebelumnya menganut sistem karburator harus disesuaikan dengan sistem injeksi yang akan dipakai.
“Yang rumit itu melakukan penyetelan timing pengapian, merangkai kelistrikan motor dan juga menyesuaikan dudukan alat-alat injeksi,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.