Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat Bahaya Aquaplaning di Tol Layang Jakarta-Cikampek

Kompas.com - 18/03/2020, 11:32 WIB
Stanly Ravel,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Intensitas curah hujan di DKI Jakarta dan sebagain kota besar masih cukup tinggi. Kondisi ini membuat situasi saat berkendara menjadi lebih berisiko dibandingkan dalam keadaan normal.

Apalagi bagi yang keram melintas di Tol Layang Jakarta-Cikampek atau Elevated II. Meski diklaim pihak pengelola sudah melakukan beberapa perbaikan dan penyempurnaan, namun beberapa waktu lalu masih ada beberapa ruas yang tergangan air.

Seperti diketahui, berkendara di bawah guyuran hujan dan jalan tergenang bisa menimbulkan gejala aquaplaning. Ketika mobil mengalamin hal ini, otomatis traksi roda akan sangat berkurang lantaran ban kehilangan daya cengkram.

Baca juga: Ketahui Bahaya Ngebut di Tol Layang Jakarta-Cikampek

Efek yang diakibatkan bisa sangat fatal, mulai dari mobil yang kehilangan kendali, sampai timbulnya kecelakaan. Bayangkan bila kondisi ini terjadi saat Anda berjalan di atas tol layang terpanjang tersebut.

Nah, untuk mengantisipasi kondisi ini, Sony Susmana, Training director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), menjelaskan langkah pertama yang perlu dilakukan pengendara saat menghadapi aquaplaning adalah dengan tak perlu panik.

"Saat aquaplaning terjadi, lepas pedal gas dan rem. Biarkan mobil berjalan jangan dilawan tapi diikuti saja sambil tahan posisi kemudi. Saat ban mendapatkan traksi, langsung koreksi sedikit demi sedikit," ucap Sony beberapa waktu lalu.

Sony juga mengingatkan, agar pengendara tak langsung menginjak rem atau melakukan deselerasi secara mendadak. Karena bila salah satu ban selip dapat mengakibatkan mobil justru bisa melintir.

Baca juga: Kapan Tarif Tol Layang Jakarta-Cikampek Mulai Berlaku?


Paling penting lagi, harusnya saat berkendara di musim hujan pengendara sudah mengambil sikap untuk menahan laju kecepatan. Hal ini sudah menjadi prosedur wajib lantaran kondisi jalan yang tak biasa karena basah dan licin.

"Kalau sudah melihat genagan air jangan justru injak gas, tapi langsung antisipasi lepas gas dan rem agar kecepatan bisa berkurang sendirinya. Saat posisi ban sudah di atas air, jangan injak rem karena roda bisa kehilangan traksi terkecuali rem sudah dibekali ABS," ujar Sony.

Kondisi Aquaplaning

Baca juga: Kuliah Gratis Lulus Jadi CPNS, Cek 10 Sekolah Kedinasan Sepi Peminat

“Pengendara banyak yang tidak paham aquaplaning, hal ini terjadi saat melewati genangan air dengan kecepatan tinggi,” ujar Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), kepada Kompas.com (6/1/2020).

“Saat aquaplaning terjadi, ban selip, lalu terjadi tabrakan, pengendara yang tidak paham tidak bisa antisipasi,” katanya.

Selain karena kecepatan tinggi, menurut Sony aquaplaning terjadi karena kondisi ban yang sudah aus.

Baca juga: 9 Buah Pelancar BAB yang Bantu Bersihkan Usus Kotor

Di samping itu, curah hujan yang lebat pasti menambah genangan air di jalan. Kondisi ini juga meningkatkan potensi aquaplaning.
“Biasanya karena terburu-buru, orang melintasi genangan air dengan cepat. Padahal ini yang justru berbahaya, pelan-pelan saja, agar mobil tidak terangkat dari aspal,” ucapnya.

“Kalau bisa perhatikan dulu mobil yang lewat di depan kita sebagai acuan. Tapi aquaplaning paling sering terjadi karena tapak ban yang sudah gundul,” kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Kenapa Mobil Listrik Tidak Dibekali Dengan Ban Serep?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Berapa Liter BBM yang Tersisa Saat Indikator Bensin Mobil Kelip?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

50 Ucapan Selamat Idul Fitri 2025 "Taqaballahu Minna Wa Minkum" dan Balasannya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Travel

40 Balasan Ucapan Selamat Idul Fitri Biar Tak Hanya Jawab “Sama-sama”

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Jurnalis Juwita Diduga Dibunuh Kekasihnya, Oknum TNI AL, Jelang Pernikahan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Indonesia Vs Bahrain Tayang di TV Mana? Berikut Jadwal dan Link Live Streaming-nya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Indonesia vs Bahrain di RCTI Malam Ini, Kickoff Pukul 20.45 WIB

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Solidaritas Pemain Bajaj Bajuri Kuat, Rieke Diah Pitaloka Pastikan Anak Fanny Fadillah Tetap Sekolah

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Usai Timnas Indonesia Libas Bahrain

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Shalat Ied Bareng Ivan Gunawan, Ruben Onsu: Semoga Saya Istiqomah

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Global

Beli Perhiasan Emas 15 Kg Tunai, Wanita Ini Tuai Kritik di Medsos

api-1 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Momen Prabowo Ikut Tren Velocity Usai Akhiri "Open House" di Istana
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau