Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Menjual Mobil Hybrid Bekas

Kompas.com - 20/02/2020, 18:32 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.comMobil hybrid yang mengusung perpaduan teknologi motor listrik dengan mesin konvensional mulai banyak dijual di Indonesia sekitar tahun 2009. Kebijakan percepatan kendaraan elektrifikasi baru-baru ini turut mendorong pergerakan mobil hybrid di pasar mobil bekas.

Herjanto Kosasih, Manager Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, mengatakan saat ini mobil hybrid mulai banyak tersedia di showroom-showroom mobil bekas.

Pilihannya memang masih didominasi merek Toyota, seperti Camry ataupun Prius. Selain itu ada juga Honda CR-Z.

Baca juga: [POPULER OTOMOTIF] Syarat Bikin Smart SIM | SUV Baru Toyota Berbasis Yaris

 

Honda CR-Z hasil rumah modifkasi Mugen yang dijual hanya 300 unitKompasOtomotif - AFH Honda CR-Z hasil rumah modifkasi Mugen yang dijual hanya 300 unit

Walau demikian, secara jumlah memang lebih sedikit ketimbang mobil bermesin konvensional. Begitu juga dengan peminatnya, yang masih terbilang agak jarang.

“Misalkan sudah ada di showroom, belum tentu langsung laku. Bisa satu bulan atau dua bulan di tangan pedagang,” ujar Herjanto kepada Kompas.com (20/2/2020).

“Yang beli bisa dipastikan bukan pembeli mobil pertama, biasanya mobil kedua atau ketiga,” katanya.

Baca juga: Reaksi Honda Setelah SUV Murah Suzuki XL7 Meluncur

 

Toyota Prius HybridOLX Toyota Prius Hybrid

Menurutnya, mobil hybrid tidak begitu laku karena konsumen khawatir jika ada kerusakan dengan baterainya. Apalagi harga penggantian mobil hybrid juga cukup tinggi mencapai puluhan juta rupiah.

Belum lagi, saat ini hanya bengkel resmi yang dipercaya bisa memperbaiki mobil hybrid dengan baik. Sementara bengkel umum belum banyak terdengar.

Herjanto mengatakan, hal ini membuat mobil hybrid kena depresiasi harga yang cukup tinggi. Besarannya bahkan bisa mencapai 50 persen, apalagi jika odometer mobil sudah banyak.

“Bisa turun jauh harganya, misal Camry Hybrid harga barunya waktu pertama keluar Rp 700 jutaan sampai Rp 800 jutaan. Sekarang bekasnya cuma Rp 300 jutaan sampai Rp 400 jutaan,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com